BPBD Bima Minta PVMBG Kaji Tanah Bergeser yang Rusak 3 Rumah

BPBD Bima Minta PVMBG Kaji Tanah Bergeser yang Rusak 3 Rumah

Faruk Nickyrawi - detikBali
Rabu, 31 Mei 2023 17:10 WIB
Bagian depan rumah warga roboh setelah ada retakan tanah.
Foto: Bagian depan rumah warga roboh setelah ada retakan tanah. (BPBD Bima)
Bima -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) telah mengajukan permohonan bantuan kajian dan penyelidikan lapangan ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Permintaan bantuan kajian itu dilakukan agar pemerintah daerah mendapatkan acuan serta petunjuk untuk melakukan relokasi pemukiman warga atau justru ada petunjuk lainnya.

"Kami mohon bantuan dilakukan kajian teknis dari PVMBG untuk meneliti dan mengkaji, sehingga hasilnya dapat dijadikan acuan dalam menentukan apakah warga yang bermukim di lokasi perlu direlokasi atau alternatif tindakan lainnya," ungkap Kepala BPBD Kabupaten Bima Isyrah pada detikBali, Selasa (30/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Isyrah mengaku permintaan bantuan ini perlu dilakukan dan ditindaklanjuti sesegera mungkin agar warga yang berada di lokasi kejadian bisa diselamatkan sebelum terjadi retakan tanah yang lebih parah.

"Ini semata-mata dalam rangka menyelamatkan warga dan komplek permukiman yang terancam. Hasil monitoring pada luas lahan tanah yang mengalami pergerakan, apabila tidak diantisipasi dikhawatirkan menimbulkan korban dan kerugian material yang cukup besar,

ADVERTISEMENT

Isyrah mengungkapkan hasil koordinasi dengan PVMBG bahwa mereka akan turun melakukan penyelidikan hingga kajian terkait lokasi itu.

"Sedang direncanakan, karena tim PVMBG baru pulang dari Aceh, Bengkulu, Ciamis, dan Bukittinggi," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Tiga rumah warga mengalami kerusakan akibat pergeseran tanah di lokasi bekas galian C ilegal di Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Selasa (30/5/2023) pagi.

Tembok depan salah satu rumah warga di Dusun 2 RT 09 roboh setelah terjadi gerakan tanah tepat di rumah itu berdiri. Akibatnya, rumah tersebut tidak bisa ditempati dan keluarga dipindahkan ke tempat aman untuk sementara.

Pergerakan atau pergeseran tanah telah terjadi sejak Rabu (23/5/2023). Tanah terus bergerak selama berhari-hari. Selain satu rumah yang rusak parah, dua rumah lain rusak ringan.




(nor/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads