Ayah dari Korban Penganiayaan oleh TNI AL: Hukum Berat!

Sikka

Ayah dari Korban Penganiayaan oleh TNI AL: Hukum Berat!

Ambrosius Ardin - detikBali
Rabu, 31 Mei 2023 12:41 WIB
Danlanal Maumere Kolonel Laut (P) Ady Dharmawan mengunjungi Andreas Wiliam Sanda di Sikka, Selasa (30/5/2023). Andreas merupakan korban penganiayaan oleh sejumlah anggota TNI AL.
Danlanal Maumere Kolonel Laut (P) Ady Dharmawan mengunjungi Andreas Wiliam Sanda di Sikka, Selasa (30/5/2023). Andreas merupakan korban penganiayaan oleh sejumlah anggota TNI AL. Foto: Istimewa
Sikka -

Andreas Wiliam Sanda meminta prajurit TNI Angkatan Laut (AL) yang menganiaya dirinya dihukum berat. Bahkan, pria berusia 21 tahun itu meminta tentara yang menyiksa dirinya dipecat.

Ayah Andreas, Gregorius Sanda, mengatakan anaknya sudah membuat surat pernyataan yang diberikan kepada Polisi Militer (POM) Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Maumere. "Hukuman seberat-beratnya," kata Gregorius kepada detikBali, Rabu (31/5/2023).

Gregorius menolak penyelesaian kasus penganiayaan pada anaknya itu secara kekeluargaan. "Memaafkan sebagai manusia, tapi perbuatan saya kutuk. Proses hukum sampai pecat," tuturnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Maumere Kolonel Laut (P) Ady Dharmawan tak ingin masalah penganiayaan Andreas oleh tiga anggota TNI AL makin meruncing. Ady berjanji Lanal Maumere akan melindungi Andreas dari teror atau intimidasi pihak manapun.

"Kami harap masalah ini jangan semakin meruncing dan Lanal siap menjaga korban dari intimidasi atau teror dari siapapun," tegas Ady dalam keterangan persnya saat mengunjungi Andreas dan keluarganya di kediaman mereka di Dusun Watuwoga Desa Waturia Bukit Kecamata Magepanda Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

ADVERTISEMENT

Tiga prajurit TNI AL yang bertugas di Lanal Maumere diduga menganiaya Andreas, Sabtu (27/5/2023). Mereka diduga memukul Andreas dengan popor senjata.

Bahkan, Andreas dipaksa telanjang bulat. Para serdadu tersebut kemudian memaksa Andreas mengolesi kemaluannya dengan balsam. "Mereka mengambil balsam dan memaksa korban untuk gosok di kemaluan sampai bengkak," ungkap Paman Andreas, Apolonaris Ratu, Senin (29/5/2023).

Kondisi Kesehatan Andreas Seusai Penganiayaan

Gregorius Sanda mengungkapkan kondisi anaknya mulai membaik setelah dianiaya tentara. Andreas masih harus berobat jalan di sebuah rumah sakit.

Gregorius menjelaskan Andreas baru merasakan sakit di leher kiri. Sang anak juga merasa sakit di tubuh bagian kirinya jika tidur terlalu lama. Sedangkan, bengkak di matanya mulai berkurang, tapi masih terlihat lebam.

Gregorius mengatakan hasil rontgen menunjukkan Andreas tidak mengalami cedera organ dalam. Namun, saat itu anak lelakinya itu kencing darah.

"Saat menunggu hasil rontgen, dia kencing di rumah sakit, ternyata keluar darah," ungkap Gregorius.




(gsp/gsp)

Hide Ads