TGB Kritik Pidato Anies-Anggota Brimob Tewas Ditabrak Pikap di Depan Mako

Nusra Sepekan

TGB Kritik Pidato Anies-Anggota Brimob Tewas Ditabrak Pikap di Depan Mako

Tim detikBali - detikBali
Minggu, 28 Mei 2023 11:28 WIB
Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi. Foto: Istimewa
Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi. Foto: Istimewa
Mataram -

Sejumlah peristiwa di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam sepekan terakhir menarik perhatian pembaca detikBali. Mulai dari kritik Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi terhadap pidato Anies Baswedan yang membandingkan pembangunan jalan di era Presiden Joko Widodo dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ada pula insiden tragis yang dialami Jumhardiansyah, anggota Brimob Kompi 2 Yon C Pelopor Brimobda NTB tewas setelah ditabrak mobil pikap. Kecelakaan maut itu terjadi ketika ia keluar markas komando (mako) dengan mengendarai sepeda motor untuk membeli sesuatu ke kios terdekat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikutnya, seorang bayi laki-laki berusia 33 hari menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) WZ Johannes Kupang, NTT. Tindakan medis itu diambil lantaran terdapat janin di dalam perut bayi tersebut. Berikut ulasannya.

1. TGB Kritik Pidato Anies

Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi mengkritik data yang disampaikan bakal calon presiden (bacapres) Partai NasDem Anies Baswedan yang membandingkan pembangunan jalan di era Presiden Joko Widodo dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pidato itu disampaikan Anies saat berorasi di acara Milad PKS beberapa waktu lalu.

Menurut TGB, Anies menyampaikan selama 10 tahun SBY membangun 144 ribu kilometer jalan nontol. Mulai jalan nasional, provinsi, hingga kabupaten/kota. Anies secara eksplisit menyampaikan pembangunan jalan di masa SBY lebih tinggi 7,5 kali lipat ketimbang masa Jokowi.

"Menyimak pidato ini saya punya satu catatan, bahwa Mas Anies tidak menyebut atau melupakan, saya tidak tahu ini disengaja atau tidak, mestinya sebagai capres beliau memaparkan data secara utuh," ujar TGB, Minggu (21/5/2023).

"Beliau tidak menyebutkan jalan desa yang terbangun pada masa Presiden Jokowi, selama sembilan tahun sampai akhir 2022 itu adalah lebih 316 ribu kilometer jalan desa yang dibangun Pak Jokowi," imbuhnya.

TGB juga membeberkan data pembangunan infrastruktur lain di tingkat desa oleh Jokowi. Menurutnya, ada lebih dari 1,5 juta meter jembatan di tingkat desa, lebih dari 500 ribu unit air bersih, 42 ribu lebih posyandu, dan beragam infrastruktur lain di tingkat desa yang menjadi dibangun Jokowi selama sembilan tahun menjabat.

Dengan demikian, kata TGB, jika dikalkulasikan data secara utuh ada sekitar 340 ribu kilometer jalan nontol yang dibangun Jokowi. Hal itu menurutnya sudah jauh di atas capaian kepemimpinan SBY.

"Jadi Mas Anies kalau fair dan apa adanya beliau seharusnya menyebutkan pada masa Presiden Jokowi ada lebih dari 316 ribu kilometer jalan yang dikerjakan, yang tidak terbangun pada masa sebelumnya," tandasnya.

2. Anggota Brimob Tewas Ditabrak Pikap di Depan Mako

Kondisi mobil pikap yang menabrak anggota Brimob hingga tewas di depan Mako Jalan Ompu Beko, Dompu, Selasa (23/5/2023).Kondisi mobil pikap yang menabrak anggota Brimob hingga tewas di depan Mako Jalan Ompu Beko, Dompu, Selasa (23/5/2023). Foto: Dok. Istimewa

Seorang anggota Brimob Kompi 2 Yon C Pelopor Brimobda NTB bernama Jumhardiansyah tewas tertabrak mobil pikap saat keluar markas komando (mako) pada Selasa (23/5/2023). Pria berusia 38 tahun itu mengalami kecelakaan maut ketika mengendarai sepeda motor untuk membeli sesuatu ke kios terdekat.

Insiden nahas itu terjadi persis ketika mobil pikap bernomor polisi EA 8452 XC yang dikendarai MS (51) melintas di depan mako Brimob, Jalan Ompu Beko, Desa Matua, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Selasa (23/5/2023). "Dari keterangan sejumlah saksi, awalnya korban keluar Mako untuk membeli sesuatu di kios terdekat," ujar Kapolsek Woja Ipda Zainal Arifin dalam keterangannya, Rabu (24/5/2023).

Zainal menuturkan mobil pikap tersebut melaju dengan kecepatan tinggi dari arah timur menuju barat. Sementara itu, korban keluar melintasi jalan dari pintu gerbang ke arah timur.

Mobil pikap disebut sempat hilang kendali dan keluar jalur, karena membanting setir ke jalur berlawanan. "Korban ditabrak oleh mobil pikap Suzuki Grand Max yang baru saja keluar dari pintu gerbang dengan mengambil jalurnya sendiri," jelasnya.

Menurut Zainal, mobil pikap bahkan sempat menyeret korban sejauh 30 meter dari titik tabrakan. Agus, seorang warga di lokasi kejadian menyebut Jumhardiansyah juga sempat terpental saat tertabrak. Dia langsung dilarikan ke RSUD Dompu. Tak lama kemudian, dia menghembuskan napas terakhirnya.

3. Bayi di Kupang Dioperasi karena Ada Janin di Perutnya

Tim dokter RSUD WZ Johanes Kupang saat melakukan operasi terhadap bayi yang terdapat janin di dalam perutnya. (Foto: Istimewa)Tim dokter RSUD WZ Johanes Kupang saat melakukan operasi terhadap bayi yang terdapat janin di dalam perutnya. (Foto: Istimewa)

Bayi laki-laki berusia 33 hari menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) WZ Johannes Kupang, NTT, Kamis (25/5/2023). Bayi itu dioperasi lantaran terdapat janin di dalam perutnya.

Wakil Direktur Pelayanan RSUD WZ Johannes Kupang Stef Soka menuturkan baru kali ini menangani kasus janin di dalam perut bayi. "Selama 10 tahun terakhir, ini baru terjadi lagi," kata Soka dalam keterangannya, Sabtu (27/5/2023).

Ia menjelaskan jenis kelamin janin yang ada di dalam perut bayi itu belum bisa dipastikan. Sebab, perlu dilakukan pemeriksaan secara lebih detail.

"Sesuai hasil observasi secara kasat mata, jenis kelaminnya belum bisa dipastikan secara jelas apakah perempuan atau laki-laki," katanya.

Diketahui, orang tua bayi tersebut berasal dari Kabupaten Rote Ndao. Bayi laki-laki itu dilahirkan secara caesar pada 18 April lalu. Sementara itu, janin di dalam perut bayi baru diketahui saat berusia 28 hari.

Awalnya, ditemukan benjolan yang mengakibatkan sang bayi kesulitan untuk buang air besar. Tim medis sempat mendiagnosis benjolan di dalam perut bayi tersebut adalah tumor.

"Namun setelah diperiksa lebih lanjut, hasil USG menunjukkan ada bentukan tulang belakang dan organ gerak menyerupai kaki dan tangan," jelasnya.

Tim dokter menyimpulkan bahwa janin di dalam perut bayi itu ialah fetus in fetu. Kelainan janin langka itu terjadi saat proses embrio di dalam kandungan ibu selama sembilan bulan.

"Setelah proses perkembangan janin tumbuh di dalam perut bayi yang dikandung. Dengan berjalannya waktu, janin tersebut tidak mendapat aliran darah dan nutrisi makanan sehingga kondisi janin tidak berkembang secara sehat akan mati," ungkapnya.

Soka menuturkan kondisi bayi saat ini masih lemah. Meski begitu, hemodinamik atau dinamika aliran darah bayi tersebut masih stabil.




(iws/nor)

Hide Ads