Bocah Meninggal Digigit Anjing, Dinkes: Gejala Klinis Rabies

Manggarai Timur

Bocah Meninggal Digigit Anjing, Dinkes: Gejala Klinis Rabies

Ambrosius Ardin - detikBali
Jumat, 26 Mei 2023 15:42 WIB
Ilustrasi
Foto: Ilustrasi hewan penular rabies. (Dok.Detikcom)
Manggarai Barat -

Bocah berusia 8,5 tahun meninggal dunia di RSUD Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (25/5/2023). Bocah perempuan berinisial M ini sebelumnya digigit anjing.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Manggarai Timur Pranata K. Agas mengatakan M memiliki gejala klinis mengarah kepada rabies. "Dirujuk dari Puskemas Lebi ke RSUD Borong dengan riwayat digigit anjing pada tanggal 10 April 2023," kata Ani Agas dalam keterangannya, Jumat (26/5/2023).

Ia mengatakan setelah digigit anjing, M tidak pernah berobat ke Puskesmas. M baru dibawa ke Puskesmas Lebi saat kondisinya memburuk hingga dirujuk ke RSUD Borong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berdasarkan keterangan, sejak pasien digigit anjing tidak pernah berobat ke Puskesmas terdekat dalam hal ini puskesmas Lebi. Berdasarkan gejala yang ada, dugaan klinis mengarah pada rabies," jelas Ani Agas.

Lebih lanjut, ia meminta masyarakat tak meremehkan gigitan anjing atau hewan penular rabies (HPR) lain.

ADVERTISEMENT

"Gigitan anjing butuh penanganan medis secara serius dan harus mendapatkan vaaksin antirabies (VAR). Tidak ada pengobatan khusus untuk rabies selain pemberian VAR. Vaksin dapat mencegah infeksi lebih lanjut yang dapat berakibat fatal," tegasnya.

Ani Agas mengatakan saat ini VAR tersedia di 29 Puskesmas di Manggarai Timur. Sejak 2021, Dinkes Manggarai Timur gencar melakukan sosialisasi ke 12 kecamatan terkait bahaya penularan rabies.

"Harapannya masyarakat teredukasi dengan baik tentang bahaya penularan rabies dan bagaimana cara untuk menghindarinya," ujarnya.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads