Nusra Sepekan: Foto Caleg Kelewat Cantik-Gerombolan Kerbau di Bandara Lombok

Terpopuler Sepekan

Nusra Sepekan: Foto Caleg Kelewat Cantik-Gerombolan Kerbau di Bandara Lombok

Tim detikBali - detikBali
Minggu, 14 Mei 2023 09:05 WIB
Evi Apita Maya saat ditemui di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (5/5/2023) siang. (Helmy Akbar/detikBali)
Evi Apita Maya saat ditemui di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (5/5/2023) siang. (Helmy Akbar/detikBali)
Mataram -

Sejumlah peristiwa di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) menarik perhatian pembaca detikBali sepekan terakhir. Salah satunya terkait puluhan ton garam yang gagal membendung hujan saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Labuan Bajo.

Berikutnya, ada Evi Apita Maya yang kembali mendaftar sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dapil NTB pada Pemilu 2024. Perempuan yang dikenal sebagai caleg dengan foto kelewat cantik ini optimistis bisa kembali terpilih sebagai anggota senator untuk kedua kalinya.

Selain itu, ada pula gerombolan kerbau di area Bandara Internasional Lombok yang bikin cemas Satpol PP hingga pengelola bandara. Berikut rangkumannya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Garam Gagal Bendung Hujan Saat Kepala Negara ASEAN Berlayar

Jokowi dan Para Pemimpin ASEAN di Labuan BajoJokowi dan Para Pemimpin ASEAN di Labuan Bajo Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

Puluhan ton garam yang ditabur di langit Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) tak mampu membendung hujan. Mendung hingga hujan ringan turun saat para kepala negara di Asia Tenggara yang menghadiri KTT ASEAN berlayar di atas kapal pinisi Ayana Lako Di'a, Rabu (10/5/2023).

Para kepala negara hanya melakukan pelayaran satu jam. Pinisi kembali ke Pelabuhan Marina sekitar pukul 18.00 Wita karena kondisi hujan ringan. Para kepala negara di Asia Tenggara itu pun gagal menyaksikan indahnya matahari terbenam di perairan Labuan Bajo.

ADVERTISEMENT

Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Sti Nenotek mengeklaim modifikasi cuaca dengan menebarkan 20 ton garam tersebut tetap memiliki efektivitas menekan curah hujan. Garam itu ditebarkan menggunakan pesawat TNI AU selama dua hari, 9-10 Mei 2023.

"Di daerah yang kami tebar garam itu seperti Mbeliling, Golo Bilas, hujannya lebat. Kami sebar di situ garamnya untuk bendung hujannya. Di Labuan Bajo hanya hujan ringan di beberapa tempat," ujarnya, Rabu (10/5/2023).

Mendung hingga sesekali hujan ringan sudah melanda Labuan Bajo sejak dua hari menjelang agenda puncak KTT ASEAN. Cuaca seperti itu juga menandai hari pertama KTT ASEAN yang dilaksanakan di Hotel Meruorah Labuan Bajo.

Kepala negara yang menghadiri KTT ASEAN di Labuan Bajo, antara lain Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone, Presiden Filipina Ferdinand R Marcos Jr. Selain itu, acara tersebut juga dihadiri Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, dan Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak sebagai peninjau.

Adapun, dua kepala negara ASEAN tak hadir dalam KTT ASEAN tersebut yakni Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-o-Cha dan Myanmar. Perdana Menteri Thailand tak hadir karena negaranya menggelar Pemilu pada 14 Mei 2023. Sementara itu, Myanmar tak diundang pada KTT tersebut karena tak melaksanakan konsensus ASEAN dalam menyelesaikan konflik di negara tersebut.

Evi Apita Maya 'Si Caleg Foto Kelewat Cantik' Kembali Daftar DPD

Evi Apita Maya kembali mendaftar sebagai bakal calon DPD RI dari NTB. Ia mengeklaim fotonya menjadi salah satu faktor kunci kemenangan pada Pileg DPD dapil NTB 2019.

Evi mengaku tidak akan mampu turun langsung menyentuh masyarakat hingga ke dusun-dusun. Meski begitu, ia menyebut hal itu bukan satu-satunya faktor yang mendongkrak suara.

"Saya tidak menafikan memang salah satu yang mendongkrak (suara) foto, tidak mungkin semuanya kenal saya. Saya sudah berusaha untuk turun ke masyarakat semampu saya. Nggak mungkin saya mampu turun ke dusun-dusun dari Ampenan sampai Sape," kata Evi, Senin (8/5/2023).

Evi sempat bikin heboh pada Pileg 2019. Ketika itu, Evi yang maju sebagai pendatang baru meraih suara terbanyak mengalahkan incumbent lain dengan total raihan 283.932 suara. Menariknya, Evi dilaporkan lantaran dituding menggunakan foto hasil editan pada kertas suara pemilihan.

Adalah Farouk Muhammad yang mempersoalkan foto hasil editan Evi dan membawanya ke Mahkamah Konstitusi. Mantan kapolda NTB ini adalah pesaing Evi dalam pemilihan calon anggota DPD RI dapil NTB 2019.

Gerombolan Kerbau di Area Bandara Lombok

Ratusan kerbau masuk area Bandara Internasional Lombok ditertibkan. Bahkan, kandang yang dibangun para peternak pun dibongkar.Ratusan kerbau masuk area Bandara Internasional Lombok ditertibkan. Bahkan, kandang yang dibangun para peternak pun dibongkar. Foto: Ahmad Viqi/detikBali

Satpol PP Kabupaten Lombok Tengah menertibkan ratusan kerbau yang dilepasliarkan oleh para pemiliknya di kawasan Bandara Internasional Lombok. Ratusan kerbau tersebut merupakan milik puluhan penggembala dari tiga desa di sekitar bandara, yaitu Desa Tanak Awu, Desa Ketare, Kecamatan Pujut, dan Desa Penujak di Kecamatan Praya Barat.

Kepala Satpol PP Lombok Tengah Lalu Rinjani mengaku sudah pernah melakukan penertiban pada Januari 2023. Ketika itu, para peternak bahkan membangun kandang kerbau di dalam area bandara.

"Kami sudah berikan surat peringatan pada Senin (8/5/2023). Sekarang baru kami minta keluar dari area Bandara Lombok," ungkap Rinjani, Rabu (10/5/2023).

Rinjani mengungkapkan ratusan kerbau yang bertahan di area Bandara Internasional Lombok akan diseret keluar. Kerbau-kerbau itu akan direlokasi ke eks kantor embarkasi haji di sisi barat bandara.

"Ini berlaku untuk kelompok (penggembala kerbau) dari Desa Penujak, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB)," ungkapnya.

Sementara, kelompok penggembala dari Desa Tanak Awu dan Ketare akan direlokasi ke sisi luar timur Bandara Internasional Lombok. Relokasi ini hanya bersifat sementara, mengingat penggembala beralasan tidak bisa membawa kerbau mereka ke desanya sebelum memasuki musim panen. Sebab, penggembala khawatir kerbau mereka akan merusak tanaman.

"Untuk kerbau dari penggembala Desa Penujak, maksimal kami berikan satu bulan (waktu). Mereka direlokasi ke eks bangunan embarkasi haji. Jadi, tidak boleh lagi masuk ke dalam. Apalagi, mendekati landasan pacu (runway)," terang Rinjani.

Humas AP I Bandara Internasional Lombok Arif Haryanto menyebut kerbau-kerbau tersebut berpotensi mengganggu operasional penerbangan. Menurutnya, warga tetap membandel meski sudah pernah diperingati.

"Kegiatan ini sudah berlangsung cukup lama. Hewan-hewan ternak ini, selain mengancam bahaya juga membuat kotor jalanan utama dan jalan akses kargo. Makanya dilakukan penertiban," kata Arif.




(iws/BIR)

Hide Ads