Nyaleg DPR RI Lewat NasDem, Bupati Lombok Barat Ajukan Pengunduran Diri

Mataram

Nyaleg DPR RI Lewat NasDem, Bupati Lombok Barat Ajukan Pengunduran Diri

Helmy Akbar - detikBali
Sabtu, 13 Mei 2023 06:40 WIB
Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid (kanan) bersama Bakal Calon Presiden (Bacapres) Partai NasDem Anies Baswedan (kiri) beberapa waktu yang lalu.
Foto: Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid (kanan) bersama Bakal Calon Presiden (Bacapres) Partai NasDem Anies Baswedan (kiri) beberapa waktu yang lalu. Foto: Istimewa
Mataram -

Fauzan Khalid resmi melayangkan surat pengunduran diri sebagai Bupati Lombok Barat. Keputusan tersebut diambil menyusul sikap politiknya yang ikut bertarung dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) DPR RI dari Partai NasDem.

"Iya benar (sudah mengundurkan diri). Itu harus, karena jadi syarat pencalegan," kata Fauzan saat dikonfirmasi pada Jumat (12/5/2023) malam.

Sebagaimana diketahui, Fauzan masuk dalam daftar bacaleg Partai NasDem di Pileg DPR RI dapil NTB II Pulau Lombok. Fauzan pun telah mengirim surat pengunduran dirinya ke DPRD Lombok Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nantinya, DPRD Lombok Barat akan menindaklanjuti pengunduran diri Fauzan ke Gubernur NTB untuk kemudian diteruskan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). "Kalau itu (diajukan) awal pekan ini," ucapnya.

Fauzan mengaku pilihan politik yang diambil telah melalui pertimbangan yang panjang serta diskusi dengan keluarga dan kerabat.

Terpisah, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai NasDem NTB Rumaksi membenarkan bahwa nama Fauzan masuk ke dalam bacaleg DPR RI Partai NasDem di dapil NTB II Pulau Lombok.

Wakil Bupati Lombok Timur itu menilai pilihan politik yang diambil Fauzan sangat tepat. Ia juga punya keyakinan bahwa Fauzan memiliki kans besar terpilih di DPR RI.

"Tentunya (sebagai) seorang bupati pasti dia berpikir, yang mana. Dia jadi bupati sampai April 2024. Mana kira-kira yang lebih potensial untuk mencapai cita-citanya ke depan. Tentunya dia tidak hanya punya orientasi jadi bupati kan," ucap Rumaksi.

Setiap putusan politik, lanjut Rumaksi, selalu punya risiko. Termasuk pilihan politik yang diambil Bupati Lombok Barat tersebut.

"Setiap orang mengambil keputusan selalu punya risiko. Besar kecilnya risiko pasti ada. Tapi harus dijalani," bebernya.




(efr/nor)

Hide Ads