Kawasan wisata Desa Senggigi di Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), jadi langganan banjir. Terbaru, banjir terjadi pada Selasa (9/5/2023) berimbas pada dua rukun tetangga (RT) di Dusun Kerandangan, Desa Senggigi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB Ahmadi menyebut 169 jiwa di 51 kartu keluarga (KK) di dua RT di Dusun Kerandangan terdampak banjir.
"Banjir akibat alih fungsi lahan di kawasan perbukitan yang ada di Senggigi," tutur Ahmadi, Kamis (11/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, yang tadinya hutan, sudah ditebang. Kemudian juga ada pembangunan. Alih fungsi lahannya seperti itu," lanjutnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lombok Barat Hartono Ahmad membenarkan hal tersebut. Menurut dia, maraknya alih fungsi lahan di Kerandangan dan Senggigi menjadi penyebab utama banjir di kawasan tersebut.
"Sudah sering (banjir) di sana. Alih fungsi lahan di atas bukit itu, banyak bangunan vila dan sebagainya. Jadi, kalau hujan deras tak menyerap ke tanah, maka terjadi banjir. Pusing kan kita," imbuhnya.
Tidak hanya itu, sambung Hartono, banyak drainase juga tersumbat karena sampah yang menumpuk ikut mengakibatkan banjir.
Baca juga: Hujan Deras, Tujuh Rumah Terendam Banjir |
"Drainase ini mati karena tertimbun oleh pasir full (penuh) sampai ke atasnya dan aliran drainase itu menuju ke salah satu gorong-gorong yang ada di sekitar tempat itu," terang Hartono.
Untuk menekan risiko banjir, Camat Batulayar Afgan Kusuma Negara mengusulkan untuk membersihkan gorong-gorong. Dengan begitu, drainase berfungsi dengan baik.
"Jadi, kalau sudah bersih kan bisa menampung luapan air yang cukup besar. Andaikan itu bisa dikeruk yang kedalamannya sekitar 1 meter lebih yang menuju gorong-gorong yang mati itu, maka gorong-gorong itu bisa hidup kembali," jelasnya.
Ia juga mengimbau warga setempat, khususnya di Desa Senggigi, tidak membuang sampah ke saluran drainase. Menurut dia, persoalan banjir juga butuh perhatian dari warga terhadap lingkungan setempat. "Kalau drainase sudah dikeruk, kemungkinan besar banjir seperti kemarin itu tidak akan terjadi," pungkasnya.
(BIR/BIR)