Sirkuit MXGP di bekas Bandara Selaparang, Nusa Tenggara Barat (NTB), akan dibangun mirip dengan sirkuit MXGP yang ada di Assen, Belanda. Kontraktor akan mendatangkan langsung insinyur yang membangun Sirkuit Assen demi mewujudkan mimpi itu.
Track Management MXGP Indonesia Noval Adhi menuturkan pembangunan Sirkuit MXGP Selaparang akan dikerjakan di atas aspal. Hal itu serupa dengan Sirkuit MXGP Assen. "Kami memanggil pembuat Sirkuit MXGP Assen karena sirkuit ini tidak sama dengan MXGP Samota di atas tanah," ungkapnya di bekas Bandara Selaparang, Selasa (9/5/2023).
Noval menjelaskan ada perbedaan lanskap pemandangan antara Sirkuit MXGP Samota dengan Sirkuit MXGP Selaparang. Sirkuit MXGP Samota memiliki latar belakang laut, sedangkan Sirkuit MXGP Selaparang memiliki latar belakang Gunung Rinjani.
Sirkuit Flat Track
Sirkuit MXGP di bekas Bandara Selaparang akan dibangun flat track. Flat track dalam dunia balap adalah lintasan tanah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Noval Adhi menjelaskan tata letak sirkuit yang dibangun di eks bandara itu berukuran 500 meter x 144 meter. "Dengan flat track diharapkan bisa membuat sesuatu yang menakjubkan," ujarnya.
Noval menerangkan panjang sirkuit terbentang hingga 1.600 meter dengan 16 tikungan. Pengerjaan sirkuit ditargetkan rampung dua pekan sebelum pelaksanaan balap MXGP pada 1-2 Juli 2023.
NTB akan menggelar dua seri MXGP pada tahun ini. Seri pertama akan dilangsungkan di Sirkuit MXGP Samota Sumbawa 23-26 Juni 2023. Diikuti di Selaparang.
Berharap Mampu Kerek Ekonomi
Sementara itu, Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan, dua event MXGP itu diharapkan mampu memberikan daya ungkit ekonomi bagi masyarakat. Dia mengeklaim event MXGP Samota 2022 merupakan contoh sukses .
"Kalau Anda ke Samota sekarang, sudah banyak pembangunan di sana. Ini contoh kesuksesan kegiatan di MXGP kemarin," Zulkieflimansyah mengeklaim.
Zulkieflimansyah menjelaskan dari beberapa opsi lokasi sirkuit MXGP di Lombok seperti Sirkuit 459 Lantan dan Sirkuit Tohpati, Infront Moto Racing ternyata memilih eks Bandara Selaparang sebagai lokasi pembangunan sirkuit dengan sejumlah pertimbangan. Keputusan pembangunan sirkuit di lahan milik PT Angkasa Pura (AP) I ini akan memberikan dampak positif bagi pengembangan kawasan ini ke depannya.
Pemprov NTB dan PT AP I telah menjalin kerjasama untuk mengelola kawasan seluas 68 hektare tersebut agar lebih hidup.
"Kalau sudah ada sirkuit yang indah di sini, nanti pasti ada ide turunan," ujar Zulkieflimansyah.
(gsp/hsa)