PDIP dan PPP percaya diri (pede) pemilihan presiden (Pilpres) 2024 jadi tahun kemenangan di Nusa Tenggara Barat (NTB). Faktornya, pencalonan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (bacapres) yang diusung PDIP.
PDIP dan PPP sama-sama meyakini siapa pun bakal calon wakil presiden yang mendampingi, Ganjar akan membawa kemenangan.
Wakil Ketua DPD PDIP NTB Ruslan Turmuzi mengeklaim berdasarkan survei internal, angka kemenangan Ganjar menembus 68 persen di NTB. "Alhamdulillah, setelah kami deklarasi bersama PPP, survei internal kami 68 persen di NTB. Padahal, kami belum bergerak," ujarnya, Selasa (9/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ia mengakui ratusan baliho 'Me-Ga' alias Menangkan Ganjar sudah tersebar ke seluruh NTB. Ratusan baliho itu sebagai bentuk kegembiraan simpatisan Ganjar di NTB.
Apalagi, sambung Ruslan, Ganjar dikenal sebagai figur nasionalis dan religius. Latar belakangnya pun tanpa cacat.
"Kalau kita lihat rekam jejaknya, semuanya hampir mirip dengan keinginan masyarakat NTB. Ganjar sosok nasionalis, religius. Saya yakin seyakin-yakinnya pada periode ini, Ganjar akan mendominasi di NTB," terang dia.
Ketua DPW PPP NTB Muzihir menyebut pasca deklarasi Ganjar, PPP menjalin komunikasi secara intensif dengan PDIP NTB. "Kami telah bersepakat menangkan Ganjar di NTB," tutur dia ditemui seusai rapat paripurna di kantor DPRD NTB, Selasa.
Bahkan, demi mengintensifkan komunikasi, PPP dan PDIP membuka opsi membuat sekretariat bersama untuk pemenangan Ganjar di NTB.
"Intinya, Ganjar (calon) presiden. Setelah kami mendaftar dan deklarasi, cawapres kami susun, kami wait and see dulu lah, siapa pun cawapresnya, itu pasti yang terbaik," imbuh Muzihir.
Selanjutnya, kata dia, PPP akan membantu sosialisasi Ganjar kepada masyarakat. Kemudian, mengkonsolidasikan perintah partai ke depan jajaran partai hingga tingkat DPD. "Ini yang menjadi tugas kami ke depan, konsolidasi kepada kader dan masyarakat," terangnya seraya mengingatkan bahwa Ganjar memiliki historis dengan PPP.
Di samping itu, Ganjar tidak memiliki ganjalan persoalan, dengan elektabilitas yang tinggi. "Ganjar memang elektabilitasnya tinggi. Apalagi, beliau tidak memiliki banyak persoalan," katanya.
Efek 'Ekor Jas' Ganjar
Ruslan menilai efek ekor jas yang dibawa Ganjar sebagai bacapres akan berdampak kuat terhadap kader PDIP yang berlaga pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024. Ujung-ujungnya, akan mendorong signifikan suara elektoral PDIP di NTB.
"Saya kira itu pasti ada, efek ekor jas. Sama dengan kemarin saat Demokrat mencalonkan SBY, termasuk juga Gerindra mencalonkan Prabowo," jelasnya.
"Selain itu, gerakan politik yang dilakukan membuat masyarakat tersadar bahwa PDIP adalah partai pemenang pemilu yang memang berjuang untuk rakyat. Isu-isu miring soal PDIP sudah lewat, sudah tidak ada lagi," tandas Ruslan.
(BIR/efr)