Sejumlah ketua partai politik (parpol) di Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki kans untuk maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024. Mereka dinilai punya modal kuat untuk ikut bertarung dalam kontestasi lima tahunan tersebut.
Para ketua parpol yang masuk bursa Pilgub NTB 2024, di antaranya Ketua DPD Partai Golkar NTB Mohan Roliskana, Ketua DPD Partai Gerindra NTB Lalu Pathul Bahri, dan Ketua DPD Partai Demokrat NTB Indra Jaya Usman.
Pengamat Politik UIN Mataram Ihsan Hamid menyebut ketua parpol selalu punya keunggulan yang tidak dimiliki figur lain dalam kontestasi di tingkat daerah. Apalagi, partai yang dinakhodainya merupakan partai besar di daerah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketua parpol ini punya kuasa untuk menggerakkan mesin partai sebagai modal awal kemenangan. Jika itu bisa jalan, mereka bisa unggul satu langkah dibanding calon yang bukan ketua partai," kata Ihsan saat dikonfirmasi detikBali, Minggu (7/5/2023).
Dari sisi parpol, Ihsan berpendapat bahwa masuknya ketua parpol dalam bursa di pilkada bisa membawa efek positif bagi elektabilitas parpol yang dinaunginya. Terlebih, jika para ketua parpol nantinya bisa benar-benar tampil sebagai calon. Selain itu, infrastruktur partai juga akan lebih mudah dikonsolidasikan jika ketua parpol sendiri yang bertarung, ketimbang mengusung calon dari eksternal.
"Jadi, partai politik akan diuntungkan, dengan keberadaan dirinya (ketua parpol di bursa), tentunya kalau memang dia punya magnet," tandasnya.
Berikut tiga pimpinan parpol di NTB yang berpotensi maju dalam Pilgub 2024 versi Ihsan:
1. Mohan Roliskana (Partai Golkar)
Doktor Ilmu Politik itu menilai modal besar yang dimiliki Mohan adalah jabatan ketua di partai politik terbesar di NTB. Selain itu, Mohan juga merupakan Wali Kota aktif di Kota Mataram.
"Partai Golkar ini kan DNA-nya pemenang di NTB. Itu terbukti dalam beberapa episode pemilu, Golkar selalu unggul. Meskipun hadir sebagai politisi yang relatif muda, Mohan tetap tidak bisa dipandang sebelah mata," kata Ihsan.
Selain sebagai ketua parpol, status Mohan sebagai kepala daerah membuatnya memiliki posisi tawar tersendiri. Dengan pengalaman di eksekutif selama 15 tahun, menurutnya Mohan sudah punya jangkar yang cukup, khususnya di Kota Mataram.
"Sepuluh tahun menjadi wakil wali kota dan sekarang menjabat wali kota, saya pikir sepak terjang Mohan cukup mumpuni. Ingatan masyarakat Kota Mataram juga masih cukup melekat dengan Bapak Mohan," ucap Ihsan.
Kendati demikian, Ihsan belum cukup yakin Mohan ingin mengambil spekulasi untuk maju ke Pilgub. Menurutnya, Mohan masih akan memilih maju di Pemilihan Wali (Pilwali) Kota Mataram satu periode lagi.
"Tapi kayaknya Mohan akan masih memilih bersabar di Mataram. Mohan juga perlu memperluas daya jangkaunya di NTB untuk memperkuat posisi elektoral. Kalaupun terbuka ruang untuk maju, Mohan harus melakukan kalkulasi yang matang," tukasnya.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya...