Cerita Korban Perang Sudan: Rumah Majikan Kena Rudal-Lolos dari Maut

Lombok Tengah

Cerita Korban Perang Sudan: Rumah Majikan Kena Rudal-Lolos dari Maut

Ahmad Viqi - detikBali
Senin, 01 Mei 2023 15:09 WIB
Fitri Indayani (38) (sebelah kanan), Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Barat (NTB) di Bandara Internasional Lombok, Senin (1/5/2023). Fitri merupakan korban perang Sudan.
Fitri Indayani (38) (sebelah kanan), Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Barat (NTB) di Bandara Internasional Lombok, Senin (1/5/2023). Fitri merupakan korban perang Sudan. Foto: Ahmad Viqi/detikBali
Lombok Tengah -

Fitri Indayani tak menyangka akan menghadapi nasib tragis selama menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Kota Khartoum, Sudan. Perempuan berusia 38 tahun itu lolos dari maut saat sebuah rudal menghancurkan rumah majikannya saat Idul Fitri, Jumat (21/4/2023).

"Saya melihat langsung rudal menghancurkan rumah majikan saya sebelum saya dievakuasi ke Port Sudan," kata Fitri kepada detikBali, di Bandara Internasional Lombok, Senin (1/5/2023).

Menurut Fitri, kondisi di Sudan sangat mengerikan sejak pecah perang antara tentara Sudan dengan Paramiliter Rappid Support Forces (RSF). Saat itu, air dan listrik mati. Khartoum seperti kota mati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pokoknya antara hidup dan mati sejak peperangan itu," kenang warga Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), itu.

Fitri dan majikannya juga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat majikannya di Khartoum. Sejak, perang pecah, dia juga tidak berani keluar rumah.

ADVERTISEMENT

Perang juga tidak surut meski Idul Fitri. Suara desing peluru dan dentuman ledakan dari berbagai arah di Khartoum terus terjadi.

"Saat Idul Fitri saya juga tidak berani keluar karena sering mendengar ledakan," kata Fitri.

Setelah berhasil selamat, Fitri kemudian dievakuasi ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) pada pagi buta, Sabtu (22/4/2023). Saat itu, Fitri diantar oleh majikannya ke KBRI menggunakan mobil secara diam-diam.

KBRI kemudian mengungsikan Fitri dan warga negara Indonesia (WNI) lainnya ke Kota Madani. "Dari KBRI kami diungsikan sementara," ungkap Fitri.

KBRI, Fitri melanjutkan, kemudian mengevakuasi ratusan WNI korban perang Sudan ke Port Sudan pada Senin (24/4/2023). PMI itu kemudian melanjutkan perjalanan menuju Jeddah, Arab Saudi, melalui Laut Merah selama 23 jam.

Dari Jeddah, Fitri diterbangkan ke Jakarta. Dia tiba di Bandara Internasional Lombok pada Senin siang (1/5/2023).

Sekretaris Daerah NTB Lalu Gita Ariadi menuturkan sebanyak 42 warga NTB yang menjadi korban perang Sudan akan dipulangkan bertahap mulai Senin (1/5/2023) hingga Rabu (3/5/2023) besok.

"Kloter pertama empat orang dan nanti kloter kedua pukul 15.00 Wita 19 orang," katanya di Bandara Internasional Lombok, Senin (1/5/2023).




(gsp/gsp)

Hide Ads