Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng membenarkan sidak yang dilakukan di enam restoran di Labuan Bajo pada Rabu (26/4/2023) buntut Jokowi nyaris makan buah berformalin.
Pengujian juga dilakukan untuk memastikan tak ada makanan yang mengandung formalin yang dikonsumsi tamu. Khususnya delegasi dan peserta lainnya yang menghadiri KTT ASEAN di Labuan Bajo pada Mei mendatang.
"Memberi rasa aman dan nyaman bagi setiap tamu yang datang khususnya yang melakukan ASEAN Summit bahwa makanan yang disiapkan di Labuan Bajo ini aman untuk dikonsumsi dan tidak mengandung formalin," jelas kata Weng di sela kegiatan pengujian makanan di sebuah restoran di Labuan Bajo, Rabu (26/4/2023).
Weng mengatakan hasil pengujian sampel makanan di beberapa restoran tak ada yang mengandung formalin. Pengujian formalin pada makanan kembali dilanjutkan Kamis (27/4/2023) untuk restoran-restoran lainnya di Labuan Bajo.
Ia memastikan semua restoran akan didatangi untuk dilakukan pengujian formalin pada makanan. "Semua, karena kami berkeyakinan semua resto nanti akan dikunjungi, tidak ada satupun resto yang tidak akan kami periksa," kata Weng.
Ia berharap tak ditemukan formalin pada makanan di restoran. Ia pun akan memberi teguran keras hingga pencabutan izin usaha jika ada restoran yang menjual makanan yang mengandung formalin.
Diberitakan sebelumnya, buah berformalin ditemukan saat Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) melakukan pengujian makanan sebelum disantap Jokowi beserta rombongan. Pengujian digelar tiga jam sebelumnya dan dilakukan sebanyak tiga kali.
"Parameter uji menunjukkan adanya kandungan formalin melebihi standar, sehingga untuk buah ini direkomendasikan untuk tidak dihidangkan," jelas Kepala Loka POM Manggarai Barat Andirusmin Nuryadin, Senin (24/4/2023).
Ada delapan parameter yang diuji dalam makanan presiden, yakni Sianida, Nitrit, Timbal, Arsen, Formalin, Boraks, Rhodamin B, dan Methanil Yellow.
(nor/gsp)