Ikan Paus Terdampar, Warga Potong Dagingnya untuk Dimakan-Dijual

Timor Tengah Utara

Ikan Paus Terdampar, Warga Potong Dagingnya untuk Dimakan-Dijual

Yufen Ernesto - detikBali
Selasa, 04 Apr 2023 08:35 WIB
Tangkapan layar video viral ikan paus terdampar di Pantai Oebubun, Desa Oepuah, Kecamatan Biboki Moenleu, TTU, NTT.
Tangkapan layar video viral ikan paus terdampar di Pantai Oebubun, Desa Oepuah, Kecamatan Biboki Moenleu, TTU, NTT. Foto: Istimewa
Timor Tengah Utara -

Sebuah video berdurasi 27 detik memperlihatkan warga beramai-ramai memotong bangkai ikan paus terdampar di Pantai Oebubun, Desa Oepuah, Kecamatan Biboki Moenleu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dalam video yang beredar terlihat warga mengikat bangkai paus sepanjang delapan meter itu, kemudian memotong dagingnya menggunakan parang. Mereka juga tampak membawa bokor hitam berukuran besar.

Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Imam Fauzi mengatakan warga memotong bagian tubuh paus sperma (Physeter macrocephalus) itu, untuk dimakan dan dijual.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berdasarkan pengumpulan bahan keterangan yang dilakukan tim, warga melakukan pemotongan untuk diolah menjadi makanan dan dijual," katanya, Senin (3/4/2023) malam.

Dijelaskan, berdasarkan hasil identifikasi dan pengukuran morfometrik diketahui mamalia laut itu seberat 9-11 ton. Saat ditemukan, sudah dalam kondisi mati dengan kode dua alias baru mati dan belum membusuk. "Kalau estimasi sesuai literatur dan pengukuran di lapangan seperti itu," ungkapnya.

Imam menjelaskan paus sperma itu ditemukan terdampar pertama kali oleh nelayan bernama Nimus, Senin (27/3/2023) sekitar pukul 12.00 Wita. "Informasi itu menyebar dan menarik perhatian, warga dari Desa Oemanu, Desa Oekolo, Desa Naipeas, dan sekitarnya langsung mendatangi lokasi," tuturnya.

Menurut Iman, Tim BKKPN Kupang dan BPSPL Denpasar wilayah kerja NTT hanya menemukan bagian kepala dan tulang belakang saat mendatangi lokasi. Sisa bangkai paus itu pun dikubur di Pantai Oebubun, yang berjarak sekitar 25 meter dari lokasi penemuan.

"Bangkainya sudah dikuburkan pada Selasa (28/3/2023) sekitar pukul 15.30 Wita-21.15 Wita," ungkap Imam. Ia menyebut timnya juga sempat mengambil sampel paus untuk pengujian lanjutan.

Kemudian, tim melakukan sosialisasi singkat dan membagikan beberapa poster jenis-jenis biota laut yang harus dilindungi. Sehingga, bisa membantu masyarakat dalam penanganan biota laut.

"Sebagai bahan informasi untuk masyarakat, mengingat lokasi mamalia terdampar berada di TTU, yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste," pungkasnya.




(irb/gsp)

Hide Ads