Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjuk lima rumah sakit (RS) sebagai rujukan bagi delegasi Very Important Person (VIP) KTT ASEAN atau Asean Summit ke-42. Event ini akan dilaksanakan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 9-11 Mei 2023.
Tiga dari lima RS tersebut berada di Labuan Bajo, yakni RSUD Komodo, RSU Siloam, dan RSU Santo Yoseph. Dua RS lainnya, yakni RSUP Prof. dr. Nggoerah I.G.N.G. Ngoerah di Denpasar dan RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo di Makassar.
Khusus untuk RSUD Komodo, Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi mengatakan siap menjadi rujukan delegasi KTT ASEAN, kendati masih memiliki kekurangan. Di antaranya belum tersedia dokter spesialis jantung dan sarana pendukung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah indentifikasi apa yang kurang, apa yang belum siap. Di antaranya pertama, soal kesiapan dokter spesialis jantung, saat ini kami harus akui itu belum ada. Dari hari ke hari kami sering berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan. Pada saatnya maka dokter spesialis jantung itu pasti hadir di Labuan Bajo," kata Edi Endi di Labuan Bajo, Selasa (21/3/2023).
"Kedua, peralatan pendukung keberadaan dokter spesialis jantung, Cath Lab (Catheterization Laboratory atau layanan kateterisasi jantung) dalam waktu singkat juga itu ada, termasuk sarana pendukung lainnya pemda akan menyiapkan secara baik," lanjut Edi Endi.
Demikian juga pengadaan mebeler, kata dia, akan tuntas menjelang pelaksanaan KTT ASEAN tersebut. "Begitu juga halnya meubeler (furnitur), dalam waktu yang tidak terlalu lama sebelum hari puncak pelaksanaan tanggal 9-11 (Mei) itu, H-10 barang itu harus sudah tersedia," ujar Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Manggarai Barat ini.
Edi Endi mengatakan sudah membahas persiapan RSUD Komodo menjadi RS rujukan delegasi KTT ASEAN akhir pekan lalu. "Hal-hal yang menjadi kekurangan sehubungan dengan kesiapan baik infrastruktur, tenaga medis, pemda telah menggelar rapat. Intinya kami siap untuk menjadi rumah sakit rujukan dalam penyelenggaraan KTT ASEAN ke-42," katanya.
"Kami sudah mengindentifikasi atas list yang diberikan pihak kementerian, maka yang menjadi kekurangan dari beberapa item itu segera dibereskan," lanjut dia.
Dalam suratnya, Kemenkes meminta RS untuk menyiapkan ruangan IGD khusus VIP, ruang perawatan VIP, ruang isolasi VIP, dan ruang ICU VIP.
"Tanggal 14 Maret Pemda mendapat surat dari Kementerian Kesehatan di mana isinya RSUD Komodo menjadi salah satu rumah sakit rujukan. Sehubungan dengan itu maka pemda termasuk di dalamnya manajemen rumah sakit harus mempersiapkan diri secara perfect," terang Edi Endi.
Diketahui, pada akhir Desember 2022 Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meninjau langsung pembangunan RSUD Komodo sekaligus meresmikan gedung Wing Internasional RS tersebut. Saat itu, Budi Gunadi mengatakan pembangunan RSUD Komodo merupakan salah satu agenda prioritas dalam transformasi layanan kesehatan rujukan yang tengah dilaksanakan Kemenkes.
RSUD Komodo, kata dia, akan dilengkapi dengan fasilitas pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berstandar internasional meliputi pelayanan rawat jalan, rawat inap, layanan unit kritikal (ICU, NICU, PICU), layanan gawat darurat, ruang operasi, serta layanan penunjang berupa laboratorium, radiologi, dan apotek.
(efr/gsp)