Pria Dibunuh Tetangga Saat Tidur gegara Dendam Pribadi

Lombok Tengah

Pria Dibunuh Tetangga Saat Tidur gegara Dendam Pribadi

Ahmad Viqi - detikBali
Rabu, 15 Mar 2023 18:36 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi pembunuhan. (Foto: Dok.Detikcom)
Lombok Tengah - Kasatreskrim Polres Lombok Tengah Iptu Redho Rizki Pratama mengungkap fakta baru terkait kasus pembunuhan Doni Wirawan oleh tetangganya, Syawaludin. Warga Dusun Perok Barat, Desa/Kecamatan Janapria, Kabupaten Lombok Tengah, itu dibunuh saat sedang tidur pada Rabu (15/3/2023) pagi.

Menurut Redho, Syawaludin nekat menghabisi tetangganya lantaran memiliki dendam pribadi. Meski begitu, polisi masih mendalami motif pembunuhan tersebut.

"Kalau dari pengakuan dendam saja. Penyebabnya mengaku demikian, masih kami dalami juga," kata Redho, Rabu (15/3/2023) siang.

Redho mengatakan Syawaludin masih menjalani pemeriksaan di kantor polisi. Ia pun belum bisa membeberkan sangkaan pasal terhadap Syawaludin karena masih dalam proses penyidikan.

Diberitakan sebelumnya, Doni Irawan dibunuh tetangganya bernama Syawaludin, Rabu (15/3/2023). Kepala Dusun Perok Barat Ahmad Busairi mengatakan korban tewas digorok saat tidur di dalam kamarnya.

"Pelaku ini datang kan minta dibuatkan kopi oleh kakak korban Dodi," kata Busairi, Rabu siang.

Busairi menjelaskan awalnya Syawaludin datang ke rumah Doni membawa pisau pakai sarung dengan alasan meminta kopi. Saat kakak korban bernama Dodi memasak air, Syawaludin tiba-tiba menyerang Doni menggunakan sajam di bagian leher saat sedang tidur di dalam kamarnya.

"Tiba-tiba korban teriak minta tolong. Jadi pelaku saat minta kopi masuk ke kamar korban saat kakak korban di dapur masak air," kata Busairi.

Korban ditemukan dalam kondisi leher sebelah kiri luka berat. "Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Janapria tapi meninggal dunia karena pendarahan," kata Busairi.

Sepengetahuan Busairi, hubungan Syawaludin dengan Doni masih memiliki ikatan kekerabatan atau memiliki hubungan keluarga jauh. "Ya ada ikatan keluarga tapi jauh. Karana hidup di dalam satu kompleks kan," katanya.


(iws/BIR)

Hide Ads