Menurut Redho, Syawaludin nekat menghabisi tetangganya lantaran memiliki dendam pribadi. Meski begitu, polisi masih mendalami motif pembunuhan tersebut.
"Kalau dari pengakuan dendam saja. Penyebabnya mengaku demikian, masih kami dalami juga," kata Redho, Rabu (15/3/2023) siang.
Redho mengatakan Syawaludin masih menjalani pemeriksaan di kantor polisi. Ia pun belum bisa membeberkan sangkaan pasal terhadap Syawaludin karena masih dalam proses penyidikan.
Diberitakan sebelumnya, Doni Irawan dibunuh tetangganya bernama Syawaludin, Rabu (15/3/2023). Kepala Dusun Perok Barat Ahmad Busairi mengatakan korban tewas digorok saat tidur di dalam kamarnya.
"Pelaku ini datang kan minta dibuatkan kopi oleh kakak korban Dodi," kata Busairi, Rabu siang.
Busairi menjelaskan awalnya Syawaludin datang ke rumah Doni membawa pisau pakai sarung dengan alasan meminta kopi. Saat kakak korban bernama Dodi memasak air, Syawaludin tiba-tiba menyerang Doni menggunakan sajam di bagian leher saat sedang tidur di dalam kamarnya.
"Tiba-tiba korban teriak minta tolong. Jadi pelaku saat minta kopi masuk ke kamar korban saat kakak korban di dapur masak air," kata Busairi.
Korban ditemukan dalam kondisi leher sebelah kiri luka berat. "Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Janapria tapi meninggal dunia karena pendarahan," kata Busairi.
Sepengetahuan Busairi, hubungan Syawaludin dengan Doni masih memiliki ikatan kekerabatan atau memiliki hubungan keluarga jauh. "Ya ada ikatan keluarga tapi jauh. Karana hidup di dalam satu kompleks kan," katanya.
(iws/BIR)