Polres Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), memastikan proses hukum dugaan pemerkosaan anak oleh Yohanes Don Bosco (33) tetap berlanjut. Walaupun, Yohanes telah memotong kemaluannya sendiri.
Kasat Reskrim Polres Sikka Nyoman Gede Arya Triadi Putra mengatakan saat ini kasus masih dalam proses penyelidikan dengan pemeriksaan saksi-saksi. "Tetap berlanjut prosesnya, masih lidik (penyelidikan)," ungkap Arya, Selasa (14/2/2023).
Menurutnya, penyelidikan kasus itu dihentikan hanya jika Yohanes meninggal dunia atau pelapor menarik laporan kembali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kecuali dia MD (meninggal dunia) atau ada penarikan (laporan) atau apalah. Sementara, masih jalan prosesnya," ujar Arya.
Pemeriksaan terhadap Yohanes dijadwalkan jika kondisi kesehatannya sudah membaik dan semua saksi sudah diperiksa.
Saat ini, Yohanes sedang menjalani perawatan di RSUD TC Hillers Maumere setelah menjalani operasi rekonstruksi pada alat kelaminnya.
"Pasti (pemeriksaan Yohanes setelah kondisinya pulih). Pertimbangan kemanusiaan. Bisa saja jika sudah semua saksi kami periksa, kami jemput bola pemeriksaan terlapor sebagai saksi dahulu," kata Gede Arya.
Diketahui, Yohanes dilaporkan memperkosa seorang anak perempuan berusia 8 tahun lebih dengan inisial MO sebelum memotong kelaminnya sendiri.
MO diperkosa Yohanes dan mendapat ancaman pemukulan menggunakan sapu. Aksi bejat Yohanes terungkap setelah korban berani melapor peristiwa pemerkosaan itu kepada istri Yohannes sehari setelah kejadian.
Yohanes dilaporkan perkosa MO pada 17 Januari 2023 sekitar pukul 23.00 Wita. Pemerkosaan itu terjadi di rumah MO, beda kampung dengan Yohanes.
Kemudian, Yohanes dilaporkan orang tua MO ke Polres Sikka pada 9 Februari 2023. Dua hari kemudian ia memotong alat kelaminnya sendiri di rumahnya.
Yohanes memotong alat kelaminnya sendiri di rumahnya, Sabtu (11/2/2023) sekitar pukul 13.00 Wita menggunakan parang.
Ia memotong alat kelaminnya persis di pangkalnya, yang tersisa hanya buah zakarnya. Yohanes ditemukan tergeletak di kamar mandi dengan darah meluncur dari kelaminnya. Yohanes menyimpan potongan kelaminnya dalam toples sebelum ambruk di kamar mandi.
Ia nekat memotong alat kelaminnya diduga karena stres tersangkut kasus pencabulan anak di bawah umur. Polisi awalnya berencana menahan Yohanes terkait kasus pencabulan.
Yohanes telah menjalani operasi rekonstruksi pada kelaminnya di RSUD TC Hillers Maumere, Minggu (12/2/2023).
Operasi itu bertujuan agar alat kelaminnya bisa berfungsi untuk kencing. Dalam operasi itu, tidak ada penyambungan dengan kelaminnya yang terpotong. Yohanes saat ini dalam kondisi baik, namun masih menjalani pemulihan di Rumah Sakit tersebut.
(BIR/gsp)