Ratusan warga Desa Ungga, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, kembali menggelar demo, Senin (13/2/2023). Mereka menuntut Kepala Desa (Kades) Ungga Suasto Hadiputro Armin mundur setelah disebut meminta foto bugil warganya berinisial L (19) yang berada di Arab Saudi.
Kordinator Aliansi Masyarakat Penjaga Kehormatan Perempuan dan Marwah Desa Ungga Apriadi Abdi Negara menyebut Suasto tidak bisa membuktikan pembelaannya. Sebelumnya, Suasto membantah tudingan meminta foto bugil dan mengatakan nomor ponselnya kena retas atau di-hack.
"Sudah 13 hari setelah kades minta foto bugil kemarin tidak bisa membuktikan kalau memang nomor kades di-hack atau tidak," kata Abdi saat berdemo di depan Kantor Desa Ungga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abdi juga menyinggung keinginan Suasto yang berencana melaporkan L atas dugaan pencemaran nama baik. Namun, hingga kini Suasto belum juga membuat laporan ke Polda NTB.
"Mana buktinya kalau Kades lapor dengan dugaan pencemaran nama baik? Video itu kan didistribusikan oleh korban," kata Abdi.
Abdi meminta Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri memberhentikan Suasto dari jabatannya sebagai Kades Ungga. "Kami minta Pak Bupati berhentikan kades ini atau mundur sendiri baik-baik. Jangan melindungi pelaku terduga pelaku pelecehan seksual," imbuhnya.
Desakan mundur dari jabatan tersebut adalah karena Kades dinilai tidak punya akhlak dan terkesan merendahkan marwah perempuan di Desa Ungga.
"Kita inginkan kasus pelecahan seksual ini diusut tuntas. Jangan sampai pemerintah terkesan melegalkan dan menganggap biasa kasus asusila," tegasnya.
Menurut Abdi, saat ini keluarga sedang mengurus kepulangan L dari Arab Saudi. Ia juga akan mendampingi L untuk melaporkan dugaan pelecehan seksual ke Polda NTB jika sudah kembali ke Tanah Air.
Baca juga: Minta Foto Bugil Dulu, Didemo Kemudian |
"Kami masih urus kepulangan korban dua minggu ini. Setelah itu korhan juga akan melaporkan ke Polda. Bahkan korban akan ikut demo setelah pulang nanti," pungkas Abdi.
Pantauan detikBali, Kades Ungga Suasto Hadiputro Armin tak terlihat di kantor desa saat ratusan warga menggeruduknya. Suasto juga belum merespons saat dikonfirmasi terkait tuntutan warga yang memintanya mundur sebagai kades.
(iws/hsa)