Geger Siswa SD di Bajawa Ngaku Diculik, Polisi: Alibi Telat Masuk Sekolah

Ngada

Geger Siswa SD di Bajawa Ngaku Diculik, Polisi: Alibi Telat Masuk Sekolah

Ambrosius Ardin - detikBali
Jumat, 10 Feb 2023 12:26 WIB
Kapolres Ngada AKBP Padmo Arianto didampingi Kasat Intel Iptu Jessy Silahooy saat memberikan keterangan pers terkait kabar penculikan seorang siswa SD di Bajawa. (Istimewa)
Kapolres Ngada AKBP Padmo Arianto didampingi Kasat Intel Iptu Jessy Silahooy saat memberikan keterangan pers terkait kabar penculikan seorang siswa SD di Bajawa. (Istimewa)
Ngada -

Warga Kota Bajawa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), digegerkan kabar penculikan seorang siswa Sekolah Dasar (SD) di Bajawa, KP (12). Setelah diselidiki, Polres Ngada memastikan informasi penculikan siswa kelas VI SD pada Kamis (9/2/2023) tersebut adalah hoax.

KP semula menyebut dirinya berhasil lolos dari penculikan oleh dua orang tak dikenal menggunakan mobil Kijang. Namun, pengakuan bocah itu hanya alibinya kepada guru dan orang tua karena terlambat masuk sekolah.

"Itu merupakan alibi yang bersangkutan karena ada rasa ketakutan terhadap orang tua dan guru yang mana yang bersangkutan sudah terlambat dan sering tidak masuk sekolah," kata Kapolres Ngada AKBP Padmo Arianto dalam keterangannya, Jumat (10/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, pengakuan KP yang sempat diculik orang tak dikenal itu telah menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat. "Alibi yang dilakukan menciptakan kegaduhan dan ketakutan bagi seluruh masyarakat terutama orang tua siswa-siswi Sekolah Dasar," ujar Arianto.

Ia memastikan kabar penculikan itu adalah hoax setelah dilakukan pemeriksaan CCTV pada jalur perjalanan mobil yang dikabarkan menculik KP. Rekaman CCTV juga memperlihatkan KP berjalan kaki sendiri.

"Bahwa keterangan dari KP yang mengatakan kalau dia diculik dan dibawa pergi dengan mobil Kijang warna biru dengan jarak kurang lebih sekitar 800 meter adalah tidak benar yang mana dari rekaman CCTV, dia berjalan kaki sendiri," kata Arianto.

"Dari semua pernyataan KP, petugas berkesimpulan bahwa pernyataan tentang kasus penculikan terhadap dirinya adalah tidak benar atau hoax," lanjut dia.

Menurut Arianto, guru KP menyebut bahwa KP sering bolos sekolah. "Dari pihak sekolah juga menerangkan bahwa KP sudah berulang kali tidak masuk sekolah dan sering bolos. Sedangkan keterangan dari ibu kandung dari KP mengatakan bahwa KP rajin dan selalu pergi sekolah," kata Arianto.




(iws/irb)

Hide Ads