.webp)
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Dompu mengaku tidak tahu guru SMPN 3 Woja diperiksa Bawaslu karena diduga terlibat politik praktis. Saat ini Disdikpora Dompu masih menunggu hasil pemeriksaan Bawaslu sebelum mengambil tindakan terhadap guru tersebut.
"Terkait keterlibatan itu, kami menunggu hasil investigasi Bawaslu. Terkait dengan sanksi, andaikan terbukti, maka menjadi kewenangan pembina kepegawaian, yaitu bupati," kata Kadisdikpora Dompu Rifaid pada detikBali, Selasa (7/2/2023).
Rifaid mengatakan sampai saat ini ia tidak mengetahui identitas guru yang diperiksa Bawaslu. Pasalnya, tidak ada tembusan ke Disdikpora Dompu terkait pemanggilan terhadap guru yang diketahui dari SMPN 3 Woja itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya belum tahu siapa oknum guru tersebut, karena pemanggilannya tidak ada tembusan ke kami, sehingga kami tidak tahu siapa nama guru yang dimaksud," tutur Rifaid.
Ia menegaskan Disdikpora Dompu selalu memberikan pembinaan dan pengarahan kepada para guru terutama ASN agar tidak terlibat dalam praktik politik praktis. Untuk itu, dengan adanya kasus ini, Disdikpora Dompu akan mengeluarkan surat imbauan.
"Secara internal setiap pembinaan selalu menyampaikan itu. Untuk mengeluarkan surat imbauan akan dikonsultasikan dulu dengan bupati," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, guru ASN berinisial PR di SMPN 3 Woja, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) diperiksa Bawaslu Dompu atas dugaan tindakan berpolitik praktis. PR diperiksa karena mengenakan kaus partai NasDem saat kegiatan safari politik Anies Baswedan di Kota Bima, 31 Januari 2023.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Dompu Swastari Haz membenarkan telah memanggil dan memeriksa guru SMPN 3 Woja tersebut. Bawaslu Dompu juga meminta klarifikasi terkait kehadiran PR di acara Anies.
"Penjelasan dan pengakuannya kemarin dari SMPN 3 Woja. Sudah kami panggil kemarin," kata wanita yang akrab disapa Aca Tari ini pada detikBali, Selasa (7/2/2023).
(irb/hsa)
