NTT Siaga Hujan Lebat Hingga 12 Februari, Berpotensi Banjir-Longsor

Nusa Tenggara Timur

NTT Siaga Hujan Lebat Hingga 12 Februari, Berpotensi Banjir-Longsor

Noviana Windri - detikBali
Minggu, 05 Feb 2023 17:17 WIB
Curah Hujan di Indonesia pada Februari 2023. (BMKG)
Foto: Curah Hujan di Indonesia pada Februari 2023. (BMKG)
Kupang -

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkap hujan lebat akan melanda Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk periode 6-12 Februari 2023. Berdasarkan prakiraan berbasis data hujan lebat berpotensi menyebabkan banjir dan longsor.

"Curah hujan untuk wilayah NTT diprediksikan dalam kategori tinggi hingga sangat tinggi," jelasnya dalam konferensi pers, Minggu (5/2/2023).

"Terutama pada tanggal 7 Februari perlu kesiapsiagaan," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya dampak hujan lebat itu bersamaan dengan munculnya Bibit Siklon 97S di Selatan NTT. Potensi bibit ini untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah.

Dampak tidak langsung dalam 24 jam ke depan bibit 97S terhadap kondisi cuaca di NTT adalah hujan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang.

"Khususnya wilayah NTT, terdapat potensi siaga dan waspada. Yang perlu diwaspadai sebagai wilayah siaga di sebagian Sumba Barat, Sumba Timur, Manggarai, Manggarai Barat, Sumba Barat Daya," tegasnya.

Sementara untuk waspada di antaranya di Sumba Tengah, Ende, Nagekeo, Manggarai Timur, Kota Kupang, Sabu Raijua, Timor Tengah Selatan, Belu, Kupang, Timor Tengah Utara, Alor, Rote Ndao, Malaka, Flores Timur, dan Sumba. "Saat ini hingga 8 Februari 2023 di wilayah NTT terjadi peningkatan cuaca berupa hujan lebat hingga ekstrem lebih dari 50 mm per hari." paparnya.

Namun, Dwikorita menyebut seiring dengan menjauhnya bibit siklon tropis, curah hujan di wilayah NTT pada periode 9-12 Februari 2023 cenderung menurun.

BMKG memberikan imbauan kepada masyarakat agar berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah, memperbaharui informasi melalui media massa maupun media social, mencari informasi melalui pihak terkait kebencanaan, tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak mendesak, dan berkoordinasi dengan pihak terkait kebencanaan.




(nor/hsa)

Hide Ads