Jumlah warga yang terdampak banjir di Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus bertambah. Hingga Minggu (5/2/2023) siang, sebanyak 398 jiwa terdampak banjir akibat luapan Sungai Oesao itu.
"Untuk sementara 99 KK (kepala keluarga) dengan jumlah jiwanya 398 orang dan 22 orang balita. Ini dihimpun berdasarkan data dari delapan rukun tangga (RT)," kata Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Kupang Elfrid Saneh kepada detikBali. Minggu (5/2/2023).
Warga Naibonat Pedro do Santos menjelaskan ratusan warga yang terdampak banjir bandang telah dievakuasi oleh tim Taruna Siaga Bencana (Tagana). Mereka dipindahkan ke dapur umum untuk mendapatkan pertolongan dan penanganan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Teman-teman dari tim Tagana sudah membantu evakuasi warga terdampak ke lokasi dapur umum untuk pertolongan dan penanganan," jelasnya.
Pedro mengungkapkan banjir sejak dinihari setinggi lutut orang dewasa membuat warga setempat panik dan terpaksa meninggalkan rumah masing-masing. Banjir juga merendam tanaman pertanian warga seperti jagung, padi, pepaya, dan ubi. Akibatnya, warga terancam gagal panen.
"Syukur tidak ada korban jiwa tapi kasihan kami punya tanaman pertanian terendam banjir. Ada yang tertimbun lumpur dan material. Untuk saat ini banjir sudah surut," ungkapnya.
Baca juga: Kupang Banjir, 300 Jiwa Terdampak |
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kupang Semy Tinenti mengatakan Sungai Oesao meluap akibat intensitas hujan yang tinggi sejak dua hari terakhir. Menurutnya, tembok penahan tanggul Oesao yang dibangun untuk mengairi persawahan di Kecamatan Kupang Timur jebol pada Sabtu (4/2/2023).
"Hujan tadi malam cukup lebat dan durasinya panjang, sehingga tembok penahan ini jebol. Kalau tidak ditangani secepatnya, maka masyarakat sekitar sini bisa kena banjir bandang," ungkap Semy saat diwawancarai detikBali, Sabtu.
(iws/gsp)