Tembok penahan tanggul Oesao yang dibangun untuk mengairi persawahan di Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, jebol. Dikhawatirkan ribuan rumah warga sekitar terancam banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kupang Semy Tinenti mengungkapkan akibat intensitas hujan yang lebat dengan durasi yang cukup panjang mengakibatkan tembok penahan tanggul jebol, Sabtu (4/2/2023) dinihari.
Apabila tidak ditangani secepatnya, dalam konteks tanggap darurat, maka rumah warga di sekitar terancam terendam banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kupang Banjir, 300 Jiwa Terdampak |
"Hujan tadi malam cukup lebat dan durasinya panjang, sehingga tembok penahan ini jebol. Kalau tidak ditangani secepatnya, maka masyarakat sekitaran sini bisa kena banjir bandang," ungkap Semy saat diwawancarai detikBali, Sabtu.
BPBD bersama Kepala BPBD NTT Ambrosius Kodo langsung meninjau ke lokasi tanggul dengan mengukur tembok penahan yang jebol. Selain itu, mereka berkoordinasi dengan balai wilayah sungai (BWS) agar secepatnya menangani.
"Kami sudah ukur tembok penahan yang jebol itu 42 meter, sehingga kami sampaikan ke BWS agar segera ditangani dan besok mereka turun ke sini," pungkasnya.
Sebelumnya, sebanyak 300 jiwa di Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), terdampak luapan banjir Sungai Oesao.
Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Kupang Elfrid Saneh menyebut 300 jiwa yang terdampak banjir di antaranya di Kelurahan Naibonat dan Kelurahan Oesao dengan total 61 kepala keluarga.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam banjir bandang ini. "Hujannya sejak dinihari tadi. Akibatnya 300 jiwa dan 62 kepala keluarga terdampak luapan banjir Oesao," imbuhnya.
(BIR/iws)