Kasus penganiayaan Bripka Samsul Risal oleh Kapolres Manggarai Barat AKBP Felli Hermanto berakhir damai. Keduanya menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan dan Risal memutuskan tak membuat laporan polisi.
"Saya dengan bapak Kapolres tidak ada mempermasalahkan yang kemarin. Saya sebagai satria Bayangkara setulusnya meminta maaf dengan segala apa yang terjadi kemarin. Saya dan bapak Kapolres sudah saling memaafkan," ujar Risal di kediamannya, Jumat (27/1/2023).
Penyelesaian secara kekeluargaan dilakukan di Mapolres Manggarai Barat. Felli sendiri berhalangan hadir pada kesempatan itu lantaran sedang mendampingi sejumlah pejabat meninjau lokasi KTT Asean di Golo Mori, Labuan Bajo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, penyelesaian masalah dihadiri oleh pejabat Polres, seperti Kasi Propam, Kabag Ren, Kabag Sumda, dan pejabat lainnya.
"Proses urusannya secara kekeluargaan sudah selesai dilakukan di polres tadi. Dengan bapak Kapolres tadi kami mau ketemu, tapi kebetulan beliau sibuk mendampingi, kemungkinan besok atau lusa saya ketemu beliau " imbuh Risal.
Risal meninggalkan rumah sakit kemarin sore setelah menjalani perawatan. Ia babak belur di bagian mulut dan rahang setelah tiga kali dihajar, termasuk ditendang di dada bagian kiri.
Risal mengaku jatuh tersungkur saat mendapat pukulan dari Kapolres. Mulut bagian kirinya bengkak, dan bagian dalamnya terluka. Saat jatuh tergeletak itu ia tak bisa melakukan apa-apa. Ia mengaku pemandangan di sekelilingnya terlihat berputar.
Risal menyebut menyebut penyebabnya karena keran air yang terbuka, sehingga aliran air ke rumah dinas Kapolres tersendat.
Risal sempat berniat membuat Laporan Polisi ke Polres Manggarai Barat usai penganiayaan itu. Namun, kondisi kesehatannya saat itu tidak memungkinkan dia untuk membuat Laporan Polisi.
(BIR/gsp)