Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur Avi Manggota Hallan menuturkan 994 bangunan rusak itu terdiri dari 714 rumah, 154 dapur, 39 kamar mandi, 51 fasilitas umum (fasum), 28 tempat usaha, dan delapan bangunan lainnya.
"Tidak ada lagi pendataan bangunan rusak," kata Alvi, Senin (16/1/2023) malam.
Alvi menerangkan rincian kerusakan bangunan itu antara lain, rusak berat 218 bangunan, rusak sedang (186), rusak ringan (310). Dapur rusak berat 35 bangunan, rusak sedang (50), dan rusak ringan (69).
Kamar mandi rusak berat 15 bangunan, rusak sedang (7), dan rusak ringan (17). Adapun tempat usaha yang mengalami rusak berat 11 bangunan, rusak sedang (10), dan rusak ringan (7).
Fasum yang mengalami kerusakan, Alvi melanjutkan, antara lain RSUD Larantuka, gedung sekolah, kantor desa, kantor pemerintahan, bangunan panti jompo, biara susteran, kapela dan lainnya.
Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kabupaten Flores Timur, Eduard J. Fernandez mengatakan Pemkab Flores belum bisa menyalurkan bantuan perbaikan rumah karena menunggu hasil verifikasi tim teknis di lapangan. "Rencananya satu dua hari ke depan tim turun," katanya.
BPBD Kabupaten Flores Timur menyiapkan bantuan sejumlah material untuk perbaikan bangunan rusak akibat angin kencang di daerah tersebut, seperti seng, usuk dan paku. Jumlah bantuan material sesuai dengan tingkat kerusakan masing-masing bangunan.
Sebelumnya, angin kencang menerpa Flores Timur pada awal bulan ini. Pemkab Flores Timur sempat menetapkan status tanggap darurat penanganan bencana alam akibat cuaca ekstrem itu.
(gsp/hsa)