Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), memperkirakan kerugian sementara akibat angin kencang di daerah itu mencapai Rp 2,5 miliar. Nilai kerugian itu bisa lebih besar karena pendataan kerusakan bangunan masih berlangsung.
"Dari data kerusakan yang dilaporkan diperkirakan nilai kerusakan mencapai Rp 2,5 miliar atau nilai kerugiannya mencapai di atas nilai tersebut," kata Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruks BPBD Flores Timur, Emanuel L. L. Sogen, Rabu (11/1/2023).
Penghitungan final, kata Sogen, akan diperoleh dari tim BPBD yang tengah melakukan identifikasi setiap bangunan rusak. "Sedangkan nilai kerusakan (final) dapat dihitung setelah tim melakukan identifikasi lapangan dalam satu minggu ke depan ini," ungkap Emanuel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angin kencang menerjang Flores Timur pada akhir Desember 2022 hingga awal bulan ini. Hal itu mengakibatkan ratusan rumah hingga fasilitas umum mengalami kerusakan.
Data BPBD Flores Timur per 5 Januari lalu menyebutkan sebanyak 465 bangunan yang mengalami kerusakan sejak angin kencang bertiup pada 31 Desember 2022. Rincian kerusakan adalah 384 rumah, 39 dapur, 23 fasum, dan 19 tempat usaha.
(gsp/irb)