Wanita tewas dibunuh suami dan keluarganya di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), FS (19) dikenal ceria dan rajin. Hal ini seperti diungkapkan ayah mertua, tetangga, hingga paman FS.
FS tewas dibunuh suaminya MR (21), yang dibantu kakak ipar S (28) dan ibu mertuanya IS (46). Mereka membuat skenario seolah-olah FS tewas gantung diri di rumahnya.
Mantu yang Rajin
Ayah mertua FS, Ariah (54) mengungkapkan, menantunya itu sosok yang rajin dan ulet. Menurutnya, FS selalu membuatkan kopi untuknya sebelum berangkat bekerja ke kebun durian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rajin dia. Kalau mertua dan kakaknya tidak di rumah, dia saja yang buat kopi. Tanpa disuruh," tutur Ariah ditemui detikBali di kediamannya di Dusun Pondok Komak Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, Kamis (5/1/2023).
FS disebut selalu bangun pagi buta untuk mencuci piring bekas makan malam. Perempuan yang dikenal sedikit cadel itu, juga sering membantu Ariah untuk beres-beres rumah.
"Kan setiap pagi itu selalu bangun cuci piring bekas makan tadi malam. Rajin dia," jelasnya.
Menantu Idaman
Ariah juga menyebut FS sebagai menantu idaman. Ia mengaku tidak pernah melihat korban dan suaminya bertengkar. Hubungan dengan ibu mertua juga baik-baik saja.
"Tidak ada curiga. Saya lihat mereka tidak pernah kelahi. Saya sama menantu baik-baik saja. Sama istri saya juga. Tidak ada curiga sedikit-sedikit," terangnya.
Sosok Tertutup dan Jarang Bergaul
Tetangga FS, Sukiani (28), mengenal korban sebagai pribadi yang tertutup dan kurang bergaul dengan lingkungan rumah suaminya. Sejak menikah dan tinggal di rumah mertuanya di Dusun Pondok Komak, Desa Lantan, FS selalu tertutup.
"Dia jarang main, dia orangnya tertutup. Dia tidak seperti kami-kami di sini. Main ke sana ke sini. Dia tertutup terdiam. Kalau kami panggil ke sini main, dia datang," kata Sukiani, Kamis (5/1/2023) ditemui di rumahnya.
Sukiani sudah menganggap FS seperti adiknya sendiri. Ia mengungkapkan, korban yang diketahui senang anak kecil itu, sering menggendong anak Sukiani yang masih berusia tiga tahun.
Ia juga tidak pernah mendengar atau melihat FS bertengkar dan melawan suaminya. "Saya anggap dia itu adik saya. Intinya dia tertutup, tidak banyak ngomong, cuek sama orang. Saya sudah lama tinggal di sini," tambahnya.
Dikenal Ceria di Keluarga
Sementara itu, paman FS, Zainal (42), mengenang keponakannya itu sebagai sosok yang periang. FS dikenal menyenangkan, menurutnya, yang sering berkomunikasi dengan FS akan tersenyum.
"Korban (FS) itu tidak terlalu lancar bicara. Kadang kami lucu dengar omongannya. Sangat disayangkan kalau dia (FS) bunuh diri kan. Orang riang ceria," tutur Zainal di RS Bhayangkara Mataram, Rabu (4/1/2023).
Zainal yang terakhir bertemu FS 10 Desember 2022, mengatakan, keponakannya itu mengaku tidak ada cekcok dengan keluarga. FS juga bercerita bahwa dirinya sedang suka memasak dan bermain dengan anak-anak.
"Mereka ini sudah menikah setahun lebih dan belum punya anak," kata Zainal.
Diberitakan, FS ditemukan tewas di rumahnya, Selasa siang (3/1/2023), setelah suaminya berangkat ke ladang. Adik ipar FS bernama FR yang pertama kali menemukan tubuh FS tergantung.
FR saat itu baru pulang sekolah dan menemukan kakak iparnya tewas tergantung. FR yang panik langsung berteriak memanggil ibunya IS, sedangkan para tetangga mencari MR yang masih di ladang.
Awalnya FS disebut bunuh diri. Namun keluarga FS curiga karena banyak kejanggalan. Akhirnya terungkap FS dibunuh suami, mertua, dan kakak iparnya.
(irb/gsp)