Ibu kandung FS (19) syok berat begitu tahu anaknya tewas di tangan suaminya MR (21), mertua IS (46) dan kakak iparnya S (28). Paman FS, Zainal (42) mengungkapkan hal tersebut.
Menurut Zainal, ibu kandung FS lebih banyak diam dan terkadang meracau mendengar kabar FS tewas di tangan suami dan keluarganya di Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah.
"Kondisi ibu korban syok. Ngomong ke sana kemari tidak jelas," kata Zainal kepada detikBali Rabu (4/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenazah FS dimakamkan pada pukul 17.00 Wita di tempat pemakaman umum (TPU) rumah orang tuanya di Dusun Serewe, Desa Sekaroh, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur.
"Kami serahkan ke pihak berwajib. Kami masih fokus prosesi pemakaman korban. Kami sekeluarga menyerahkan ke pihak kepolisian saja," katanya.
Sebelumnya, FS ditemukan tewas di rumahnya Selasa siang (3/1/2023), setelah suaminya berangkat ke ladang. Adik ipar FS bernama FR yang pertama kali menemukan tubuh FS tergantung.
FR saat itu baru pulang sekolah dan menemukan kakak iparnya tewas tergantung. FR yang panik langsung berteriak memanggil ibunya IS, sedangkan para tetangga mencari MR yang masih di ladang.
Awalnya FS disebut bunuh diri. Namun keluarga FS curiga karena banyak kejanggalan. Akhirnya terbukti FS dihabisi MR dan keluarganya gara-gara selama ini disebut kerap menolak perintah suami. Puncaknya, menurut MR istrinya menolak membuatkan kopi. Ini menjadi alasan dia membunuh istri sendiri.
(hsa/gsp)