Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Polisi sudah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus bunuh diri wanita di Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, NTB. Termasuk mertua korban FS (19). Kepada polisi, mertua FS menceritakan soal rumah tangga FS dan suaminya SR (22).
Kepala Desa Lantan, Erwandi membeber hasil pemeriksaan sementara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Suami ke Ladang, Istri Gantung Diri di Kamar |
Menurut Erwandi, mertua FS saat diperiksa mengaku tidak pernah ada masalah keluarga sejak menikah beberapa tahun terakhir.
"Kami pastikan tidak ada masalah setahu kami ya. Mayat korban sudah dibawa ke RSUD Praya Lombok Tengah sedang diperiksa," kata Erwandi yang dihubungi detikBali via WhatsApp Selasa (3/1/2023).
Bahkan, pagi sebelum kejadian juga dikatakan tidak ada masalah yang terjadi. Baik antara FS dengan suaminya maupun dengan anggota keluarga yang lain.
Selama menikah beberapa tahun terakhir, FS memang tinggal bersama mertua dan adik ipar. Alias orang tua dan adik kandung SR.
"Akur saja mereka. Mereka kan tinggal bersama ibu dan adik dari suaminya. Tidak pernah ada masalah. Tadi pagi itu mereka akur saja," kata Erwandi.
"Saat ditinggal oleh suaminya sikap FS semulanya biasa saja. Posisi korban ditemukan meninggal menggantung di pintu kamarnya," imbuh dia.
Sebelum dilarikan ke RSUD Praya, TKP penemuan jenazah korban masih dilakukan pemeriksaan oleh tim Inafis Polres Lombok Tengah untuk mengindentifikasi penyebab utama kematian korban.
Diberitakan sebelumnya, seorang wanita inisial FS (19) asal Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, NTB tewas gantung diri di rumahnya Selasa siang (3/2023) sekitar pukul 11.30 Wita. Pertama kali yang menemukan FS adalah adik iparnya.
Kepala Desa Lantan Erwandi menerangkan, peristiwa itu bermula saat FS ditinggal sang suami ke ladang di tengah hutan Desa Lantan.
Menurut Erwandi, suami FS berinisial SR (22) saat itu pergi ke ladang menggarap hutan seorang diri. Adik FR atau adik ipar FS yang juga tinggal di rumah yang sama menemukan FS sudah dalam posisi tergantung di pintu kamarnya.
(hsa/gsp)