Pembangunan proyek kereta gantung Rinjani mulai dikerjakan pada 18 Desember 2022. Proyek senilai Rp 2,2 triliun tersebut ditargetkan rampung pada 2025.
Peletakan baru pertama atau groundbreaking dilakukan oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah. Kereta gantung Rinjani bakal menjadikan Lombok sebagai pusat pariwisata dunia.
Baca juga: Tarif Kereta Gantung Rinjani Rp 600 Ribu! |
Berikut rangkuman fakta-fakta kereta gantung Rinjani:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angkut Hingga 10 Ribu Orang
Production Manager PT Indonesia Lombok Resort Ahui mengungkap kereta gantung Rinjani bisa mengangkut hingga 10.000 orang wisatawan per harinya. Hal tersebut sudah sesuai dengan peta perencanaan kereta gantung Rinjani.
"Untuk target wisatawan menggunakan kereta Gantung itu capai 8.000-10.000 orang nanti ya," ujar Ahui, Kamis (29/12/2022).
Tarif Rp 600 Ribu
Untuk bisa menaiki kereta gantung Rinjani, setiap wisatawan bakal dikenakan tarif Rp 600 ribu untuk sekali naik.
"Sekitar Rp 600 ribu (per orang)," ungkap Ahui.
Pengeboran Lintasan Kereta Dimulai Setelah Imlek 2023
Proses pengambilan sampel pengeboran lintasan Kereta Gantung Rinjani di Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, NTB dilakukan setelah perayaan Imlek atau pada akhir bulan Januari 2023.
Menurut Ahui, pihaknya masih mempersiapkan tim untuk melakukan proses pengeboran lintasan Kereta Gantung Rinjani. Selain itu tim sedang menyiapkan impor mesin bor dari China ke Indonesia.
"Untuk pengeboran ini setelah perayaan Imlek 2023 karena investor akan kembali ke negaranya dulu untuk perayaan Imlek sambil menyiapkan alat bor di sana," kata Ahui.
Terkoneksi dengan Resort
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah mengatakan kereta gantung Rinjani bakal menjadikan Lombok sebagai pusat pariwisata dunia. Lintasan kereta gantung yang hendak dibangun itu memiliki panjang 10 kilometer.
Kereta gantung Rinjani nantinya akan terkoneksi dengan berbagai fasilitas pariwisata. Sesuai rencana, akan dibangun pula dua unit resort di sekitar kawasan tersebut.
"Jadi tidak hanya kereta gantung yang dibangun. Jadi di sekitar kawasan nanti akan terbangun sejumlah prasarana pariwisata lainnya yang akan terkoneksi resort dan sebagainya," kata Zul, Minggu (18/12/2022).
Klaim Lindungi Hutan di Rinjani
Di sisi lain, Zul enggan menjelaskan soal analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) terkait pembangunan kereta gantung Rinjani. Ia berjanji, proyek ambisius itu tidak akan mengorbankan kawasan hutan lindung di kaki Gunung Rinjani.
"Ini kan akan memberikan kemudahan para wisatawan. Nanti yang lanjut usia yang ingin menikmati keindahan alam Gunung Rinjani bisa juga setelah menikmati event internasional kita," jelasnya.
Menurut Zul, keberadaan kereta gantung Rinjani akan menjadi alternatif wisatawan saat hendak menikmati keindahan bukit-bukit di kawasan Rinjani. Ia menilai, adanya protes dari warga terkait program pembangunan adalah hal biasa.
"Jika ada yang protes ini itu kan wajar karena ada miskomunikasi saja. Untuk porter (jasa angkut barang pendakian) tetap ada juga. Kita akan coba upgrade pengetahuan porter," katanya.
(nor/gsp)