Pulau Rinca, Alternatif Wisata Saat Cuaca Ekstrem di Perairan Labuan Bajo

Manggarai Barat

Pulau Rinca, Alternatif Wisata Saat Cuaca Ekstrem di Perairan Labuan Bajo

Ambrosius Ardin - detikBali
Sabtu, 31 Des 2022 08:53 WIB
Wisatawan melihat dua rangka komodo di Niang Komodo di Loh Buaya, Pulau Rinca, TN Komodo. (Foto: Istimewa)
Wisatawan melihat dua rangka komodo di Niang Komodo di Loh Buaya, Pulau Rinca, TN Komodo. (Foto: Istimewa)
Manggarai Barat -

Perairan Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo sedang dilanda cuaca buruk dan gelombang tinggi. Wisatawan yang ingin ke TN Komodo di pengujung liburan akhir tahunnya kali ini hanya boleh mengunjungi Pulau Rinca. Sebab, jalurnya relatif aman untuk dilintasi kapal-kapal wisata dari Labuan Bajo.

Pulau Rinca adalah salah satu destinasi utama di kawasan TN Komodo. Ada dua daya tarik utama bagi wisatawan yang hendak berkunjung ke Pulau Rinca selain aktivitas trekking, yakni melihat biawak komodo dan mengunjungi Niang Komodo.

Biawak Komodo

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski tak bisa berkunjung ke Pulau Komodo karena cuaca buruk, wisatawan tak perlu kecewa. Anda masih bisa melihat biawak komodo di Pulau Rinca.

Hingga 2021, ada 1.385 ekor Komodo yang tersebar di 33 lembah di Pulau Rinca. Wisatawan hanya bisa melihat komodo di lembah Loh Buaya. Komodo di lembah lainnya untuk konservasi. Lembah seluas 500 Ha ini dihuni 66 ekor komodo, dengan 15 di antaranya yang aktif, sering dilihat pengunjung.

ADVERTISEMENT

Di Loh Buaya sudah dibangun berbagai sarana prasarana, yang oleh kebanyakan orang disebut sebagai Jurassic Park. Wisatawan akan melihat komodo dari elevated deck, semacam jalan layang.

Kunjungan wisatawan ke Pulau Rinca dibatasi hanya 1.000 orang/hari yang dibagi dalam dua waktu, pagi dan sore. Pembatasan ini terkait dengan daya dukung tempat untuk melihat komodo.

"Lihat Komodo dari tempat semacam jalan layang. Komodo ada di bawah. Pengunjung dibatasi 1000 orang per hari, pagi 600 orang, sore 400 orang," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Taman Nasional Komodo, Dwi Putro Sugiarto, belum lama ini.

Niang Komodo

Selain merasakan sensasi melihat dari dekat biawak komodo dan menikmati panorama alam yang menawan, wisatawan yang datang ke Pulau Rinca kini bisa merasakan pengalaman baru dengan mengunjungi Niang Komodo. Berada di Loh Buaya, Pulau Rinca, Niang Komodo adalah pusat informasi dengan konsep museum.

Dibuka sejak 1 Oktober 2022, Niang Komodo ini menyimpan dua rangka Komodo, yakni Komodo betina bernama Jesica dari Loah Buaya Pulau Rinca, dan Komodo jantan bernama Mr X dari Loh Liang, Pulau Komodo. Loh Buaya dan Loh Liang adalah lembah di TN Komodo yang boleh dikunjungi wisatawan untuk melihat Komodo. Komodo di lembah-lembah lain untuk kepentingan konservasi.

"Pusat Informasi Niang Komodo merupakan pendukung atraksi wisata di Loh Buaya, Pulau Rinca TN Komodo," kata Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina.

"Pusat informasi ini sebagai showcase untuk memperkenalkan ragam kekayaan biodiversitas flora dan fauna di kawasan TN Komodo dengan kekuatan dua OUV utama yaitu satwa endemik komodo dan bentang alam uang luar biasa," lanjut dia. UOV (Outstanding Universal Value) adalah kriteria yang dipenuhi sehingga dapat status world heritage site dari UNESCO.

Selain dua rangka biawak komodo, Niang Komodo juga memuat dua peta video interaktif, 53 panel diaroma, dan delapan panel TN Komodo Heroes. Peta interaktif dan diaroma merangkum ragam biodiversitas daratan maupun perairan di TN Komodo.

Adapun TN Komodo Heroes adalah panel apresiasi bagi individu yang berjasa terhadap pengelolaan TN Komodo seperti mereka yang pernah digigit Komodo, nyaris terkena peluru pemburu, dan lainnya.

"Interiornya terdiri dari peta laut, peta darat, peta topografi, diorama seri ekosistem darat, laut, dan masyarakat, serta rangka komodo," jelas Shana.

Niang Komodo dibuka setiap hari untuk umum jam 06.00-17.00 Wita. Wisatawan wajib didampingi pemandu lokal di sana. Jumlah pengunjung sesuai dengan kuota mengunjungi Loh Buaya. "Kuota kunjungan ke Loh Buaya per hari 1.000 orang, di mana 500 diantaranya yang diperbolehkan mengambil paket trekking bersama pemandu lokal," ujar Shana.

Niang Komodo dibangun oleh Kementerian PUPR. Proses kurasinya didukung oleh BPOLBF. Shana mengatakan, BPOLBF berkolaborasi dengan Balai Taman Nasional Komodo untuk meningkatkan kualitas experience wisatawan dengan pelatihan pemanduan wisata berbasis narasi intepretatif.

"Juga dukungan kepada KSU Komodo untuk penguatan kreasi produk souvenir khas dan pengelolaan usaha wisata berkelanjutan," pungkas Shana.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads