Sebanyak 35 KK terdampak gelombang pasang di Pesisir Pantai Kota Mataram pada Jumat malam (24/12/2022) dan Sabtu (24/12/2022) dini hari kemarin diusulkan pindah rumah. Rumah warga yang rusak berat di Lingkungan Pantai Gading dan Mapak Indah bakal segera dipindah dari tepi pantai Kota Mataram.
"Ya ada 8 rumah roboh di Mapak Indah dan 5 di Lingkungan Pantai Gading Kelurahan Jempong Baru," kata Camat Sekarbela Cahya Samudra, Senin (26/12/2022).
Menurut Cahya dari 13 rumah warga yang rusak berat atau roboh di dua lingkungan tersebut agar bisa direlokasi ke lahan yang telah dijanjikan oleh Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah.
"Tadi malam pak Gubernur sudah tinjau semua korban di Lingkungan Mapak Indah. Jadi ada tanah aset pemerintah provinsi berbentuk sawah di Kelurahan Jempong Baru seluas 90 are atau 9.000 meter persegi," jelas Cahya.
Dari data sementara, sebanyak 35 KK di dua Lingkungan di Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram secara personal telah mengusulkan diri untuk pindah.
"Jadi yang diusulkan pindah itu bukan hanya yang roboh sekarang, tapi kami pikirkan rumah yang ada di belakang rumah roboh. Di Mapak Indah itu 25 KK dan Lingkungan pantai Gading itu 10 KK termasuk yang belum terdampak," kata Cahya.
Adapun bentuk bangunan relokasi rumah warga yang terdampak gelombang pasang nanti bakal diusulkan melalui BPBD Kota Mataram sebagai dinas teknis yang menangani korban bencana gelombang pasang.
"Nanti mekanisme dan teknis bangunan ini seperti apa yang mutuskan adalah Pemkot Mataram. Apakah rusunawa rumah vertikal itu nanti bisa dibicarakan yang penting ada lahan untuk relokasi dulu," papar Cahya.
Baca juga: 32 KK Terdampak Gelombang Pasang di Mataram |
Di sisi lain, untuk mengantisipasi adanya gelombang susulan pihak BPBD Kota Mataram telah menerjunkan tim teknis yang bertugas membuat tanggul sementara dari karung pasir dan bambu di pesisir Pantai Mapak Indah dan Pantai Gading.
"Kita tahan sementara agar abrasi ini tidak meluas. Itu nanti berlaku sementara agar gelombangnya tidak masuk ke rumah warga. Mudah-mudahan gelombang ini tidak ekstrem lagi," kata Cahya.
Saat ini pihak kecamatan juga telah menyalurkan bantuan dalam bentuk sembako, terpal, tikar dan selimut. "Ada 50 KK di Kecamatan Sekarbela yang terdampak. Semuanya sudah mengungsi di rumah tetangganya masing-masing. Untuk total kerugian kami belum hitung. Saya gak berani memperkirakan," kata Cahya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(nor/nor)