Jasad Siswa Tenggelam di Sungai Kuripan Terseret Arus 10 Kilometer

Lombok Barat

Jasad Siswa Tenggelam di Sungai Kuripan Terseret Arus 10 Kilometer

Tim detikBali - detikBali
Selasa, 06 Des 2022 11:14 WIB
Suasana di sekitar lokasi penemuan jenazah siswa tenggelam di Sungai Ketirek, Lembar, Lombok Barat Selasa (6/12/2022).
Foto: Suasana di sekitar lokasi penemuan jenazah siswa tenggelam di Sungai Ketirek, Lembar, Lombok Barat Selasa (6/12/2022). (Istimewa)
Lombok Barat -

Jasad MR (16) siswa yang tewas tenggelam di Sungai Kuripan, Desa/Kecamatan Kuripan, Lombok Barat rupanya terseret arus 10 kilometer dari lokasi tenggelam.

Humas Search and Rescue (SAR) Mataram I Gusti Lanang Wiswananda mengatakan sebelum korban ditemukan pihaknya menerjunkan 7 orang personel untuk melakukan upaya pencarian hari ketiga dari Jembatan Kembar di Desa Lembar Kecamatan Lembar.

"Tadi kita droping personel dulu ke sana untuk menyisir aliran Sungai Kuripan," kata Lanang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Lanang korban terbawa arus sungai sejauh 10 kilometer dari lokasi tenggelam. Saat ini jenazah siswa yang mondok di salah satu Pondok Pesantren di Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat telah dibawa ke kediamannya di Dusun Puyahan Desa Lembar Selatan Kecamatan Lembar.

Sebelum korban ditemukan, Kepala Dusun Bilekedit Utara Desa Babussalam Kecamatan Gerung Mashur juga menerjunkan 30 orang warga mencari korban dengan berenang dari TKP korban tenggelam sejauh 4 KM menyusuri sungai Kuripan.

"Tadi kita umumkan untuk ikut mencari korban. Tapi alhamdulillah kabarnya sudah ditemukan di Desa Nyiur Lembang Kecamatan Lembar," katanya.

Diberitakan sebelumnya, korban MR tenggelam usai mandi di aliran sungai Kuripan bersama tiga rekannya setelah diminta oleh gurunya membersihkan rumah di BTN Griya Menang Asri, pada Minggu (4/12/2022) kemarin.

"Jadi datang ke sini karena diminta oleh gurunya yang lain kan. Sempat dilarang untuk mandi karena air besar," kata guru korban Ahmad Sibawaih, Senin sore (5/12/2022).

Kapolsek Kuripan Iptu Sutrisno menjelaskan siswa yang beralamat di Desa Lembar Selatan, Kecamatan Lembar memang datang ke BTN Griya Menang Asri pada pukul 10.00 Wita untuk keperluan bersih-bersih rumah gurunya. Setelah kegiatan bersih-bersih itu keempat siswa ini berencana mandi di sungai.

"Dia mandi. Kemudian tiga rekan korban ikut mandi saat aliran sungai mulai membesar. Rekan korban saat itu sempat memegang korban. Namun pegangan tersebut terlepas karena air membesar dan korban tenggelam," kata Sutrisno.




(hsa/dpra)

Hide Ads