Sebanyak 42 bangunan rumah warga dan pesantren rusak akibat hujan dan angin kencang di dua kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Angin kencang menerjang wilayah tersebut pada Rabu (16/11/2022) pukul 14.30 Wita.
"Pendataan sementara warga yang mengalami musibah butuh selimut, tikar, sembako, beras, mi, dan kebutuhan pokok lainnya," kata Kapolsek Janapria Iptu Muhdar dalam keterangannya, Kamis (17/11/2022).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah Ridwan Ma'ruf mengatakan, hujan lebat disertai angin kencang selain merusak puluhan rumah warga, juga merusak atap salah satu Yayasan Pondok Pesantren di Kecamatan Janapria. Jumlah kerusakan rumah terbanyak di Dusun Londar, Desa Persiapan Tibu Sisok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada juga di Desa Persiapan Tibu Sisok, Kecamatan Janapria," katanya.
Jumlah rumah rusak di Dusun Dasan Lendang sebanyak tujuh rumah warga atas nama Sabarudin, Rustam, Muhdas, Syamsul Hadi, Genah, Nurasiah, dan Mustar. Sedangkan jumlah rumah rusak di Dusun Londar sebanyak 24 rumah.
Antara lain rumah milik Mahsun, Lina, Abdul Rahim, Sahnan, Maemunah, Mahdan, Safii, Amak Masnah, Maenah, Ismail, Azrianto, Feni, Anah, Badri, Muksin, Muhamad, Herman, Seniah, Enes, Utis, Mustamin, Andi, Amsul Rijal, dan Abdul Kadir.
Selain itu, angin kencang juga menyebabkan 46 jiwa di Desa Persiapan Tibu Sisok terdampak. "Di sini (Tibu Sisok, red) total ada 46 jiwa terdampak angin kencang," ujarnya.
Hingga pendataan Kamis siang (17/11/2022), juga terdapat sembilan rumah terdampak angin kencang di Dusun Pendagi, Desa Belaka, Kecamatan Praya Timur. "Tadi tim yang turun mendata ada tambahan di Desa Beleka sembilan rumah rusak terdampak angin kencang," katanya.
Sedangkan kerusakan di Pasar Desa Mujur belum masuk data BPBD Lombok Tengah, dilaporkan angin kencang menerjang lapak-lapak masyarakat di Pasar Mujur. "Kami masih koordinasi sampai siang ini. Kami minta masyarakat tetap waspada apabila terjadi hujan deras dan angin kencang agar segera evakuasi diri ke tempat lebih aman," pungkas Ridwan.
(irb/dpra)