Wisatawan Papua yang Pingsan Saat Trekking di Pulau Padar Meninggal

NTT

Wisatawan Papua yang Pingsan Saat Trekking di Pulau Padar Meninggal

Ambrosius Ardin - detikBali
Rabu, 16 Nov 2022 12:24 WIB
Proses evakuasi wisatawan asal Papua, Pilemon Tabuni (46) yang sempat pingsan lalu dinyatakan meninggal saat trekking di Pulau Padar, Rabu (16/11/2022).
Proses evakuasi wisatawan asal Papua, Pilemon Tabuni (46) yang sempat pingsan lalu dinyatakan meninggal saat trekking di Pulau Padar, Rabu (16/11/2022). (Ambrosius Ardin/detikBali)
Manggarai Barat -

Pilemon Tabuni (46), wisatawan asal Desa Jiwo, Kecamatan Oneri, Kabupaten Puncak Provinsi Papua, dinyatakan meninggal dunia di RS Siloam Labuan Bajo. Pilemon yang sebelumnya disebut pingsan itu sempat mengabaikan peringatan agar tidak trekking menuju puncak Pulau Padar.

"Keterangan dokter di sini, beliau sudah mati di kapal. Tadi dokter sempat pompa jantung," ungkap rekan korban, Elpiau Hagabal, saat ditemui di RS Siloam.

Pilemon dievakusi dari Pulau Padar oleh Tim Gabungan Pos SAR Manggarai Barat pada Rabu (16/11/2022) pagi. Korban pingsan saat melakukan trekking ke puncak Pulau Padar. Tiba di RS Siloam sekitar pukul 09.30 Wita, nyawa Pilemon tak tertolong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Elpiau mengatakan, denyut jantung Pilemon sudah terasa lemah di lokasi ia pingsan di Pulau Padar tersebut. Saat tiba di kapal, denyut jantungnya tak terasa.

Tim medis dari Tim SAR sempat memberi bantuan oksigen dan pompa jantung, namun tak ada respon sama sekali. Ia pun meyakini rekannya sudah meninggal.

ADVERTISEMENT

"Iya meninggalnya sudah di kapal," kata Elpiau Hagabal.

Dokter di RS Siloam mengakui Pilemon sudah meninggal dunia. Namun ia menolak memberikan keterangan lebih lanjut.

Terkait rencana pemulangan jenazah, saat ini masih menunggu hasil koordinasi dengan keluarga. Menurut Elpiau Hagabal, keluarga besar Pilemon tersebar di beberapa Kota di Papua.

"Tunggu keputusan mereka jenasah diturunkan di kota apa baru diterbangkan," katanya.

Sempat Diingatkan 3 Kali

Pilemon dan 23 temannya berangkat ke Pulau Padar, kemarin. Mereka menggunakan Kapal Mutiara Pinisi. Mereka menginap di kapal tersebut dekat Pulau Padar. Tadi pagi menjelang jam 05.00 Wita, mereka dibangunkan oleh Tour Guide, Rikardus Gopong.

Dari 24 orang ini, hanya 12 orang yang mau trekking ke puncak Pulau Padar. Sementara yang lainnya tetap tinggal di Kapal.

Menjelang turun ke Sekoci, Rikar sempat berkomunikasi dengan Pilemon. Rikar menyanyakan kesiapannya untuk trekking. Pilemon dengan semangatnya menjawab dirinya ikut trekking ke Puncak Padar.

"Bapak itu terlihat sehat, tidak ada keluhan sakit," ujar Rikar saat ditemui di RS Siloam.

Saat naik ke Speed Sekoci, lanjut dia, salah satu teman Pilemon mengingatkan dia untuk tidak ikut trekking. Bahkan, diingatkan sampai tiga kali oleh temannya, Pilemon mengabaikannya. Ia ngotot ikut tracking dengan menyebut dirinya dalam kondisi sehat.

Petugas di Pulau Padar juga sempat mengingatkan mereka untuk tidak trekkingjika kondisi sedang sakit. Mereka mulai trekking sekitar pukul 06.00 Wita.

Sampai di spot 1, Rikar yang datang dari belakang melihat Pilemon duduk santai. "Bapak tidak ada keluhan. Saya sempatkan diingatkan kalau capek jangan paksa naik. Istirahat saja," ujarnya.

Pilemon tetap melanjutkan trekking. Rikar ada di depan rombongan. Beberapa saat kemudian, ia mendengar teriakan dari belakang bahwa ada yang pingsan. Itu terjadi menjelang pukul 07.00 Wita.

Ia pun meminta yang lainnya tidak melanjutkan trekking. Pilemon pingsan setelah melewati anak tangga. Ada 817 anak tangga yang harus dilewati untuk menggapai puncak

Pilemon sempat diberi bantuan oksigen di lokasi di pingsan. Rikard kemudian meminta bantuan speedboat milik Mutiara Pinisi untuk mengevakusi korban ke Labuan Bajo. Saat itu mereka kesulitan jaringan untuk menghubungi Tim SAR.

Dalam perjalanan ke Padar, pengemudi speedboat ini berhasil meminta bantuan Tim SAR.

"Bapak ini dibawa menggunakan speedboat milik kami sendiri. Basarnas ketemu di tengah laut. Lalu Tim Medis dari Basarnas dipindahkan ke speedboat, dan lanjut ke Labuan Bajo," jelas Rikar.

Adapun Tim Pos SAR Manggarai Barat mengirimkan 3 orang Tim Rescue dengan menggunakan 1 RIB 500 PK Pos SAR Mabar dilengkapi Peralatan Emergency KIT. Korban tiba di Labuan Bajo pada jam 09.10 Wita, dan langsung dievakusi ke RS Siloam.




(iws/hsa)

Hide Ads