Kesejukan Embung Bual, Lokasi Ritual Bekerase di Lombok Tengah

NTB

Kesejukan Embung Bual, Lokasi Ritual Bekerase di Lombok Tengah

Ahmad Viqi - detikBali
Rabu, 16 Nov 2022 05:00 WIB
Embung Bual yang terletak di Desa Aik Bual menjadi destinasi baru warga yang bermukim di Kecamatan Kopang, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) kala akhir pekan tiba. Foto: Ahmad Viqi
Embung Bual yang terletak di Desa Aik Bual menjadi destinasi baru warga yang bermukim di Kecamatan Kopang, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) kala akhir pekan tiba. Foto: Ahmad Viqi
Lombok Tengah -

Embung Bual yang terletak di Desa Aik Bual menjadi destinasi baru warga yang bermukim di Kecamatan Kopang, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) kala akhir pekan tiba. Kata "Bual" sendiri diambil dari bahasa Sasak yang berarti semburan mata air yang keluar dari bawah pohon di tepi hutan Desa Aik Bual.

Konon, kata Ketua Karang Taruna Desa Aik Bual Izul Islam (26), terbentuknya embung tersebut berawal dari air di tepi hutan desa tiba-tiba keluar tertampung ke kubangan air.

"Jadi bual itu kan air yang keluar. Dulu air itu tiba-tiba keluar dari tepi hutan. Terus membentuk embung begitu. Itulah awal mula pembentukan embung ini," kata Izul kepada detikBali, Selasa (15/11/2022).

Konon, kata Ketua Karang Taruna Desa Aik Bual Izul Islam (26), terbentuknya embung bual berawal dari air di tepi hutan desa tiba-tiba keluar tertampung ke kubangan air. Foto: Ahmad ViqiKonon, kata Ketua Karang Taruna Desa Aik Bual Izul Islam (26), terbentuknya embung bual berawal dari air di tepi hutan desa tiba-tiba keluar tertampung ke kubangan air. Foto: Ahmad Viqi Foto

Embung Bual sendiri mulai diperbaiki dan ditata rapi pada tahun 2013 silam. Pasca Gempa Lombok 2018 lalu, pembangunan Embung Bual sempat terhenti kemudian dilanjutkan pada tahun 2020.

"Setelah dirapikan. Kita bikin launching kecil-kecilan waktu itu. Sempat ramai kan. Eh tapi datang pandemi COVID-19. Kita tutup sementara waktu itu," cerita Izul.

Saat libur akhir pekan, warga kerap mendatangi lokasi Embung Bual untuk sekedar menikmati suasana pagi. Suasana embun pagi hari di Embung Bual yang sejuk menjadi daya tarik tersendiri bagi warga.

Bahkan kata Izul, banyak wisatawan lokal dari Kota Mataram dan berbagai daerah lainnya sengaja datang ke Embung Bual untuk menikmati camping ground yang terletak di tepi Embung. Untuk bisa camping di lokasi Embung, wisatawan hanya dikenakan retribusi Rp 5.000 per orang.

"Untuk wisatawan dari luar kita tarik menginap retribusi niat Rp 5.000 per kepala. Kita juga mulai kembangkan konsep cafe, kolam renang, dan lokasi privasi tamu atau pengunjung," jelas Izul.

Ada pun luas Embung Bual sendiri yang mencapai 8,7 hektar ini juga sebagai sumber mata air persawahan warga. Bahkan air yang mengalir deras dari Embung Bual itu mengalir ke dua desa tetangga.

Ada Ritual Bekerase

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesejukan wisata Embung Bual di Desa Aik Bual Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah. Foto: Ahmad Viqi/detikBali.Kesejukan wisata Embung Bual di Desa Aik Bual Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah. Foto: Ahmad Viqi/detikBali. Foto: Kesejukan wisata Embung Bual di Desa Aik Bual Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah. Foto: Ahmad Viqi/detikBali.



Menurut Izul pada H-2 sebelum bulan Ramadhan, biasanya warga Desa Aik Bual melakukan ritual Bekerase di Embung Bual. Ritual Bekerase sendiri bertujuan untuk menguras air embung sebagai tanda selamat atau hajatan atas berkah sumber mata air yang mengalir dari tepi hutan desa.

"Ritual Bekerase (kuras air Embung bual) ini kan dua hari sebelum puasa. Nyelametan (selamatan) gitu. Jadi warga bisa menangkap ikan juga yang ada di Embung. Ramai-ramai," papar Izul.

Ritual Nyelametan sendiri sengaja dilakukan dua hari sebelum bulan Ramadhan untuk membersihkan kembali air di Embung Bual sebagai bentuk penyambutan bulan Suci Ramadhan. "Penyelamatan ini kan bentuk rasa syukur dalam menyambut bulan Ramadhan. Biasanya kita bersihkan rumput-rumput dan kotoran air begitu," tuturnya.

Namun, selama dua tahun terakhir, ritual Bekerase di Embung Bual sendiri belum pernah dilakukan kembali akibat pandemi COVID-19. Meski begitu, upacara Bekerase akan dilakukan kembali pada tahun 2023 nanti.

"Nanti akan kita upayakan adakan acaranya lagi. Semoga tidak ada kendala ya," ujar Izul.

Salah satu pengunjung Embung Bual Rani (19) asal Desa Kekeri Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat mengaku sangat senang ketika berada di Embung Bual Desa Aik Bual.

"Tenang di sini. Kita juga bisa naik ke menara pantau di ujung barat Embung. Jadi bisa melihat pemandangan hijau-hijau gitu," pungkas Rani.




(nor/dpra)

Hide Ads