Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Kepala Lingkungan Karang Jangu Kelurahan Sapta Marga Kecamatan Cakranegara Kota Mataram Nyoman Dirgantara mengungkapkan sosok korban yang ditemukan tewas tergantung inisial NP (22) di pintu kamarnya, Sabtu malam (10/9/2022) kemarin. Menurutnya, korban dikenal pendiam dan jarang bergaul di lingkungan sekitar.
"Anak ini jarang bergaul di lingkungan. Dia paling sama keluarganya saja mereka saling kenal," kata Dirgantara, Senin (12/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban juga termasuk remaja yang sangat pendiam. Selain itu korban yang memiliki sifat pendiam ini, juga dikenal sebagai mahasiswi yang rajin sembahyang. "Rajin anaknya," kata Dirgantara.
Sementara itu, Lurah Sapta Marga Gusti Ryan Winardi mengatakan, informasi yang diterima kelurahan bahwa korban kabarnya sempat dimarahi oleh ibunya inisial NLSA (60) sebelum kejadian bunuh diri yang terjadi sekitar pukul 19.30 WITA malam.
"Kabarnya sempat dimarah ibunya. Tapi informasi itu saja sementara ini yang kami dapat. Kami juga menunggu resminya dari polisi seperti apa," ujar Ryan.
Jika merangkum dari cerita tetangga korban yang bercerita bahwa korban NP termasuk anak yang rajin dan pendiam di lingkungan Karang Jangu.
"Tetangganya bilang kalau korban memang kalem. Dia ini kan anak paling kecil dan cewek satu-satunya dari tiga bersaudara," kata Ryan.
Sebelumnya, Kapolsek Sandubaya Kompol Moh Nasrullah juga mengatakan sebelum korban izin sembahyang ke salah satu pura di Kota Mataram sempat menggunakan pakaian sembahyang untuk ikut pergi ke pura Datar di Kota Mataram.
"Memang benar mau ikut sembahyang ke Pura Datar. Korban sudah pakai pakaian sembahyang," kata Nasrullah, Minggu (11/9/2022).
Setelah menggunakan pakaian sembahyang untuk ikut ke Pura Datar, korban NP pun meminta izin ke ibu kandungnya inisial NLSA (60) namun tidak diizinkan karena diminta jaga rumah.
"Korban kan sempat juga ikut sembahyang di Sanggah rumah sebelum mau berangkat. Tapi setelah izin tidak dikasi sama ibunya," kata Nasrullah.
Nahasnya, pada saat mau berangkat, korban malah diminta tidak ikut karena harus menjaga rumah. Korban akhirnya ditemukan tewas tergantung di pintu kamarnya.
(kws/kws)