Mahasiswi di Mataram Sempat Sembahyang Sebelum Tewas Gantung Diri

Mahasiswi di Mataram Sempat Sembahyang Sebelum Tewas Gantung Diri

Ahmad Viqi - detikBali
Minggu, 11 Sep 2022 14:48 WIB
Ilustrasi bunuh diri
Ilustrasi - Mahasiswi inisial NP di Mataram ternyata sempat sembahyang bersama kakak dan ibu di sanggah rumahnya sebelum ditemukan tewas gantung diri. (Foto: Dok.Detikcom)
Mataram -

Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Polisi mengungkap fakta baru terkait mahasiswi inisial NP (22) yang ditemukan tewas gantung diri di rumahnya di Kelurahan Sapta Marga, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, Sabtu malam (10/9/2022). Korban ternyata sempat sembahyang bersama kakak dan ibu di sanggah rumahnya sebelum ditinggal ke pura.

Kapolsek Sandubaya Kompol Moh Nasrullah mengatakan, malam itu korban sudah mengenakan pakaian sembahyang. "Memang benar mau ikut sembahyang ke Pura Datar. Korban sudah pakai pakaian sembahyang," kata Nasrullah, Minggu (11/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

NP kemudian meminta izin kepada sang ibu, NLSA (60), untuk ikut sembahyang ke Pura Datar. Namun, ibunya tidak mengizinkan.

"Korban kan sempat juga ikut sembahyang di sanggah rumah sebelum mau berangkat. Tapi setelah izin tidak dikasih sama ibunya," kata Nasrullah.

NP ditemukan tewas gantung diri di rumahnya di Lingkungan Karang Jangu, Kelurahan Sapta Marga, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, Sabtu (10/9/2022) sekitar pukul 19.30 Wita. Ada pun kain yang digunakan untuk gantung diri di pintu kamarnya yaitu selendang yang dia gunakan saat sembahyang.

Korban pertama kali ditemukan dalam posisi tergantung di pintu kamarnya oleh sang kakak berinisial IKA (28). Ketika itu, ia baru saja pulang ke rumah dan kaget melihat adiknya tergantung menggunakan selendang warna merah.

"Korban tidak diizinkan ikut. Karena ibu korban menyuruh jaga rumah. Setelah itu ditinggal pergi oleh ibu dan kakaknya," kata Kapolsek Sandubaya Kompol Moh Nasrullah, Minggu siang (11/9/2022).

"Kami sudah melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi namun pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi," pungkasnya.




(iws/iws)

Hide Ads