Muhdan (40), korban penikaman yang tewas di tangan tetangganya bernama Muhit (50) ternyata jago silat. Bahkan, beberapa tahun sebelum jualan nasi dan lauk pauk, Muhdan dikenal sebagai guru silat di Lingkungan Taman, Kelurahan Pagesangan Timur, Mataram, NTB.
"Sering ajar anak-anak di sini silat. Anak-anaknya juga diajar silat. Dia kan keseharian baik," kata salah satu keluarga korban, Humaidi, Rabu (7/9/2022).
Menurut Humaidi, korban mulai jualan nasi sejak 8 bulan lalu. Ia menyewa ruko untuk bisa berjualan demi tiga orang putra dan putrinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, menurut Humaidi, masakan Muhdan juga disukai oleh Walikota Mataram H Mohan Roliskana. Orang nomor satu di Kota Mataram itu bahkan disebut kerap memesan makanan di warung korban.
"Pak Walikota Mataram itu sering pesan makanan di sini (warung korban, red)," ungkap Humaidi.
Menurutnya, korban juga sempat bekerja sebagai koki di sebuah hotel ternama di Kota Mataram. Muhdan akhirnya memilih membuka usaha sendiri setelah resign dari hotel tersebut. Bahkan masakan ragi-ragian (sambal) hasil ulekan korban sangat lezat.
"Ada setahun kerja di sana (hotel). Anaknya tiga orang, yang paling besar itu yang ikut jadi saksi penikaman kemarin," ujarnya.
Humaidi pun mengaku menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada kepolisian. Pelaku juga diharapkan mendapatkan sanksi yang setimpal dengan apa yang dialami oleh keluarga korban.
"Hukuman berapa itu nanti kita serahkan ke polisi saja," katanya.
Diberitakan sebelumnya, pria di Lingkungan Taman, Kelurahan Pagesangan Timur, Kecamatan Mataram, Kota Mataram, NTB, Muhdan (40), menjadi korban penikaman hingga tewas. Muhdan tewas bersimbah darah di tangan tetangganya, Muhit (50) usai ditikam menggunakan parang.
Aksi penikaman terhadap Muhdan terjadi setelah pelaku melempar batu ke arah korban saat sedang berjualan.
Anak korban berinisial IH (16) mengatakan ayahnya sempat melakukan perlawanan usai pelaku melempar korban menggunakan batu. "Pelaku tiba-tiba lempar bata (merah) itu, kena ember dan sempat duel," cerita IH kepada detikBali saat ditemui di sela-sela olah TKP kedua di Mataram, Rabu (7/9/2022).
Untuk diketahui, polisi telah menggelar olah TKP terkait kasus penikaman tersebut. Kini, kepolisian mendalami motif pelaku melakukan penikaman hingga membuat korban meregang nyawa.
"Motifnya masih kita dalami. Kami pun masih memeriksa keterangan beberapa saksi. Setelah itu kami sinkronkan antara hasil oleh TKP dan keterangan para saksi," kata Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa, Rabu (7/9/2022).
(iws/iws)