Siswa SDN 2 Model Mataram Diliburkan Buntut Perusakan Ruang Belajar

Siswa SDN 2 Model Mataram Diliburkan Buntut Perusakan Ruang Belajar

Ahmad Viqi - detikBali
Sabtu, 03 Sep 2022 14:01 WIB
Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram Yusuf, Jumat (3/9/2022).
Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram Yusuf, Jumat (3/9/2022). Foto: Ahmad Viqi/detikBali
Mataram - Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram Yusuf akan memberikan dispensasi libur selama tiga hari pasca perusakan sekat ruang belajar SDN 2 Model Mataram, yang dilakukan puluhan siswa SMPN 14 Mataram. Dispensasi libur juga dilakukan untuk proses pemulihan siswa yang mengalami trauma akibat peristiwa tersebut.

"Sementara kami liburkan proses KBM (kegiatan belajar mengajar), karena kami juga fokuskan mau pindah gedung. Tiga hari libur sampai hari Rabu (7/9/2022) nanti," kata Yusuf ditemui di halaman SMPN 14 Mataram.

Menurut Yusuf, jika dispensasi selama tiga hari tersebut dirasa tidak cukup untuk para siswa, maka Dinas Pendidikan membolehkan semua guru SDN Model Mataram untuk melakukan KBM secara online atau daring dari rumah.

"Kalau belum siap. Bisa pakai daring. Alasannya ya, ada psikologis anak yang terganggu. Kami minta LPA Mataram juga membantu recovery psikis anak di sini," ujarnya.

Saat ini pihak dinas juga masih fokus menyiapkan segala kebutuhan proses kepindahan ruang KBM SDN 2 Model Mataram menuju Universitas Terbuka Mataram, di Lingkungan Turida Keluaran Mandalika, Kota Mataram.

"Hari ini kami bersama Kepala Dinas PUPR, LHK, Perkim, dan Dinas Pendidikan sedang menyiapkan ruang belajar siswa. Insha Allah tidak sampai sebulan sudah dipindahkan," kata Yusuf.

Khusus 865 siswa SMPN 14 Mataram tetap bisa mengikuti proses KBM seperti biasa. Selain itu, kepada semua guru dan kepala sekolah diminta memastikan kondusivitas para siswa pasca aksi perusakan tersebut.

"Masalahnya kami pastikan sudah clear. Masing-masing kepala sekolah sudah dipanggil ke kantor. Pak Wali Kota Mohan Roliskana juga sudah perintahkan untuk SDN Model segera pindah. Karena itu solusi terbaik agar SMPN 14 segera berbenah," kata Yusuf.

Kedepankan Restorative Justice

Yusuf juga memberikan atensi khusus kepada wali murid di SDN Model Mataram yang diduga sudah melaporkan aksi perusakan sekat ruang belajar itu kepada pihak kepolisian.

"Mari ya, kedepankan RJ (restorative justice). Kami minta juga kedua belah pihak agar dipertemukan. Jangan selesaikan masalah dengan keras, mari selesaikan masalah dengan kepala dingin," katanya.

Dia pun menegaskan, 262 siswa SDN 2 Model Mataram dan 865 siswa SMPN 14 Mataram merupakan anak-anak yang harus dijaga oleh para guru pengajar di masing-masing sekolah tersebut.

"Kami minta jangan sampai berlarut. Kami sudah briefing juga hari ini kepada semua siswa SMPN 14 Mataram untuk diberikan arahan agar tidak melakukan aksi anarkis," pungkas Yusuf.


(irb/irb)

Hide Ads