Jelang WSBK 2022, PHRI NTB Patok Batas Maksimal Harga Hotel

Jelang WSBK 2022, PHRI NTB Patok Batas Maksimal Harga Hotel

Ahmad Viqi - detikBali
Jumat, 02 Sep 2022 01:08 WIB
Ketua PHRI NTB Ni Ketut Wolini.
Ketua PHRI NTB Ni Ketut Wolini. (Foto: Ahmad Viqi/detikBali)
Mataram -

Menjelang helatan World Superbike Championship yang digelar pada 11-13 November 2022 mendatang, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi NTB mematok batas maksimal harga hotel. Selama helatan WSBK 2022 itu, setiap hotel hanya boleh menaikkan harga maksimal tiga kali lipat dari harga publik.

"Itu pun berlaku di daerah penyangga kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika. Dua kali lipat di daerah pendukung seperti Kota Mataram dan satu kali lipat untuk wilayah pendukung di Senggigi dan Tiga Gili di Lombok Utara," kata Ketua PHRI NTB Ni Ketut Wolini, Kamis malam (1/9/2022).

"Walau ada hotel bintang satu, dua, dan tiga itu harus sesuai dengan harga publik di masing-masing hotel. Tidak boleh lebih dari harga itu," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, pihak travel agent juga tidak diperbolehkan menaikkan tarif hotel bagi tamu yang datang ke Lombok selama event WSBK 2022 nanti.

"Masing-masing gitu kan ada win-win, ada perjanjian MoU yang jelas. Harus mematok harga sesuai dengan Peraturan Gubernur tadi," ujar Wolini.

Sejauh ini, PHRI NTB juga meminta agar Pemda NTB mengkaji ulang atau menyempurnakan Pergub nomor 9 tahun 2022. Sebab, Pergub tersebut dinilai belum spesifik mengatur tentang pihak ketiga yang ingin menjual kamar hotel jelang WSBK.

"Kita tahu (Pergub nomor 9 tahun 2022) ini hanya kamar hotel saja yang diatur. Yang kami inginkan dari PHRI, Pergub ini perlu disempurnakan lagi. Ini usul kami ya. Agar pihak ketiga juga diatur," sarannya.

Ia mencontohkan tingginya harga hotel saat helatan MotoGP 2022 lalu. Wolini menduga, harga tersebut merupakan permainan pihak ketiga (broker). Mereka sengaja membeli kamar hotel, kemudian kembali dijual dengan harga di atas batas maksimal.

"Yang menyebabkan kamar hotel naik pada MotoGP itu kan broker. Jangan salahi hotel. Karena hotel sudah menjual sesuai harga public kok," kata Wolini.

Wolini pun tidak ingin semua harga hotel di NTB memiliki kesan aji mumpung saat event kelas internasional digelar di Sirkuit Mandalika. "Jangan sampai ada kesan di luar harga hotel ini tinggi," pungkas Wolini.




(iws/iws)

Hide Ads