Kepala Unit Pelaksana Teknis Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) NTB Abri Danar Prabawa mengatakan 17 PMI ilegal diberangkatkan dari Bandara Internasional Hang Nadim, Batam menuju Bandara Internasional, Lombok.
"Jadi semua dibiayai oleh Pemda Lombok Tengah dengan penerbangan Lion Air JT 642 rute Batam menuju Jakarta dan mendarat di Lombok," kata Abri, Senin (18/7/2022) malam.
Menurut Abri dari 17 PMI ilegal yang dipulangkan merupakan korban kecelakaan kapal dan hasil pencegahan di Perairan Pulau Putri sebanyak 2 orang di Kota Nongsa Batam Provinsi Kepulauan Riau pada tanggal 16 Juni 2022 lalu.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Lombok Tengah Syamsul Rijal mengungkapkan 17 orang PMI ilegal yang menjadi korban kapal tersebut tersebut dibiayai dari Pemda Lombok Tengah.
"Ini kepulangan mereka kita gratiskan," kata Syamsul.
Menurut Syamsul, Pemda Lombok Tengah mengakui sempat merasa kesulitan untuk melakukan pembiayaan kepulangan 17 PMI Ilegal tersebut.
"Karena belum adanya alokasi anggaran untuk pemulangan PMI yang bermasalah atau ilegal. Memang tidak ada anggaran, tapi itulah yang kita rapatkan tadi malam, artinya anggaran ini kita talangkan dulu di menggunakan dana pribadi di Pemda Lombok Tengah," kata Syamsul.
Dia menegaskan dengan adanya musibah tersebut, Pemda Lombok Tengah akan melakukan pengawasan ketat mulai dari pemerintah Dusun hingga Desa untuk keberangkatan PMI secara non prosedural.
"Semua kita lebih bisa mengawasi masyarakat agar tidak terulang lagi seperti ini," sesal Syamsul.
Salah seorang PMI Mahluk Syapii asal Desa Tuduh, Kecamatan Praya Barat mengungkapkan rasa bahagia bisa pulang dengan selamat menuju kampung halaman di Lombok usai menjadi korban kapal tenggelam di Perairan Pulau Putri Nongsa Kota Batam.
"Alhamdulillah, bersyukur bisa ketemu keluarga, bisa pulang dengan keadaan selamat," katanya melalui sambungan telepon.
Syapii mengaku peristiwa kapal tenggelam yang dialaminya membuat dirinya merasa trauma sehingga belum bisa berkata banyak menuturkan pengalaman selama diungsikan di rumah singgah kota Batam.
"Intinya Alhamdulillah kami selamat. Lain kali kalau ada waktunya pasti saya akan cerita. Tapi intinya bisa bertemu keluarga," katanya.
Adapun data 17 PMI tersebut antara lain:
1. Jumawardan (Desa Jelantik, Kec. Jonggat)
2. Syapii (Desa Tuduh, Kec. Praya Barat)
3. Abdillah (Desa Mekar Damai, Kec. Praya)
4. Arum (Desa Batujai, Kec. Praya Barat)
5. Yusup (Desa Mangkung, Kec. Praya Barat)
6. Ariawan (Desa Batu Jangkih, Kec. Praya Barat Daya)
7. Azharudin (Desa Batu Jangkih, Kec. Praya Barat Daya)
8. Arif Rahman Hakim (Desa Batu Jangkih, Kec. Praya Barat Daya)
9. Denim (Desa Tumpak, Kec. Pujut)
10. Zulham (Desa Batu Jangkih, Kec. Praya Barat Daya)
11. Sagir (Desa Mekar Damai, Kec. Praya)
12. Mahli Fikri (Desa Pengembur, Kec. Pujut)
13. Adi (Desa Jago, Kec. Praya)
14. Amat (Desa Batujai, Kec. Praya Barat)
15. Muh. Zohir Abbas (Desa Batujai, Kec. Praya Barat)
16. Muhammad Khanafi (Desa Mekar Damai, Kec. Praya)
17. Saiful Bahri (Desa Mekar Damai, Kec. Praya)
(nor/nor)