Tragedi KMP Nusa Penida, Korban Terpanggang Usai Mandi di Kapal

Tragedi KMP Nusa Penida, Korban Terpanggang Usai Mandi di Kapal

Ahmad Viqi - detikBali
Minggu, 17 Jul 2022 12:23 WIB
Proses evakuasi korban KMP Nusa Penida di Pelabuhan Dukuh Raya saat melakukan perbaikan atau docking, Sabtu malam (16/7/2022).
Proses evakuasi korban KMP Nusa Penida di Pelabuhan Dukuh Raya saat melakukan perbaikan atau docking, Sabtu malam (16/7/2022). Foto: Istimewa
Lombok Barat -

Kepala Bagian (Kabag) Ops Polres Lombok Barat Kompol Dhafid Shiddiq menjelaskan kronologi korban terbakar di atas kapal KMP Nusa Penida di Pelabuhan Dukuh Raya, Desa Labuan Tereng, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, NTB, pada Sabtu sore (16/7/2022) kemarin.

Menurut Dhafiq, korban yang merupakan masinis II KMP Nusa Penida, Ageng Budi Prasetiya (37), asal Jawa Timur itu, tidak bisa lolos dari kobaran api setelah berusaha keluar dari kamar mandi di atas kapal saat proses pengelasan kapal yang diduga bocor.

"Betul, menurut keterangan saksi, posisi awal korban berada di dekat sumber titik api yang berada di bagian depan kapal," kata Dhafiq, Minggu siang (17/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Dhafiq sebelum bagian atas kapal terbakar, Ageng Budi Prasetiya (37), sempat pamit mandi ke kamar mandi bagian depan kapal yang berdekatan dengan sumber api.

"Sehingga dugaan kami, saat kebakaran terjadi korban telat mengetahui adanya kebakaran. Saat tahu, kondisi kapal sudah gelap penuh dengan asap beracun, korban berusaha keluar," jelas Dhafiq.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, jasad korban ditemukan dalam keadaan gosong serta kedua pergelangan kaki sudah lepas dari betisnya. Adapun posisi korban meninggal ditemukan berada di dekat tangga belakang bagian atas kapal.

Salah satu saksi yang sempat merekam video amatir kapal terbakar Ari Wijayanarto (38), mengatakan kapal mulai terbakar saat beberapa petugas melakukan pengelasan di bagian atas kapal yang diduga bocor.

Ari mengaku setelah mengetahui kapal terbakar dan ada kepulan asap lantas berteriak meminta para awak untuk turun dan terjun ke laut. Namun kata Ari, api melahap bahan yang mudah terbakar sehingga api cepat membesar.

"Saya tidak dengar ada yang meledak. Tapi memang api dengan cepat mengepul di bagian atas kapal. Saya langsung teriak kan," ujar Ari.

Sebelumnya, tragedi kebakaran Ferry KMP Nusa Penida tersebut terjadi sekitar pukul 17.30 Wita sore. Kobaran api mengepul hingga berwarna hitam pekat. Polres Lombok Barat mengirim satu unit mobil Water Canon Sat Samapta dan 3 Unit Pemadam Kebakaran Kabupaten Lombok Barat. Kobaran api bisa dipadamkan sekitar pukul 20.30 Wita malam.




(irb/irb)

Hide Ads