Tak Luluskan Fadyla, Panitia PPBD SMAN 1 Dompu Bakal Dipanggil Dewan

Tak Luluskan Fadyla, Panitia PPBD SMAN 1 Dompu Bakal Dipanggil Dewan

Faruk Nickyrawi - detikBali
Jumat, 15 Jul 2022 12:43 WIB
SMA Negeri 1 Dompu.
SMAN 1 Dompu - Komisi III DPRD Dompu bakal memanggil kepala sekolah dan panitia PPDB terkait polemik tidak lulusnya Restu Fadyla (16) dalam PPDB SMA Negeri 1 Dompu. (Foto: Faruk Nickyrawi)
Dompu -

Polemik tidak lulusnya Restu Fadyla (16) dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA Negeri 1 Dompu menjadi atensi Komisi III DPRD Dompu. Fadyla tidak diterima di sekolah tersebut baik melalui jalur zonasi, prestasi, maupun jalur afirmasi. Dewan pun bakal memanggil kepala sekolah dan panitia PPDB untuk meminta klarifikasi.

"Ini memang menjadi atensi karena saya anggap merupakan polemik di daerah kita. Nanti kita akan memanggil pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah dan panitia PPDB untuk mempertanyakan kenapa anak ini tidak lolos," kata anggota Komisi III DPRD Dompu, Ismul Rahmadin kepada detikBali, Jumat (15/7/2022).

Menurutnya, kejadian ini mencoreng wajah pendidikan Dompu. Alasan pihak sekolah tentang tidak lolosnya anak tersebut seperti nomor handphone yang tidak aktif ketika dihubungi, menurutnya sangat tidak masuk akal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau pun memang itu terjadi, ini sungguh ironis. Apalagi alasan mereka siswa mati handphone yang tidak bisa dihubungi," imbuhnya.

Ia juga menyinggung alasan kepala sekolah yang menyebut bahwa penentu kelolosan siswa dalam PPDB adalah pihak Dikbud NTB. Menurut Ismul, Dikbud Provinsi tidak mengetahui kondisi daerah Dompu.

"Soal sistem aplikasi dan ada lagi kata kepala sekolah yang menentukan kelulusan adalah Dikbud NTB. Saya pikir itu terlalu jauh, Dikbud Provinsi tidak tahu kondisi daerah kita. Urusan lulus atau tidak lulusannya itu ada di pihak sekolah," ungkapnya.

Menurutnya, jalur zonasi diprioritaskan bagi anak-anak calon siswa yang bertempat tinggal dalam zona yang ditentukan. Terlebih, SMAN 1 Dompu tahun ajaran ini mendapat tambahan kelas sehingga mendapat tambahan kuota siswa.

"Setiap tahun untuk zonasi masuk semua, harus terpenuhi dulu kouta zonasi baru jalur yang lain. Apalagi kemarin saya dengar SMA 1 ada penambahan kelas yang otomatis kuota bertambah juga. Saya pastikan Minggu depan kita panggil dan evaluasi mereka suruh mereka untuk bertanggungjawab," tegas Ismul.

Halaman berikutnya: Perjuangan Restu Fadyla Mencari Sekolah...

Perjuangan Restu Fadyla Mencari Sekolah

Restu Fadyla (16) merupakan seorang pelajar berprestasi selama masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP). Ia menjadi salah satu calon siswa yang ditolak masuk SMA Negeri 1 Dompu Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia kecewa lantaran tidak lolos PPDB 2022, baik melalui jalur zonasi, prestasi, maupun jalur afirmasi.

Alumni SMP Negeri 1 Dompu itu sempat melakukan klarifikasi dan meminta alasan mengapa dirinya tidak diterima di SMAN 1 Dompu.

"Selasa kemarin ke sekolah untuk bertanya kenapa tidak lolos, tapi panitia jawab tidak melakukan verifikasi bahan usai mendaftar secara online. Mereka bilang telah menghubungi nomor handphone saya, tapi dibilang tidak aktif. Padahal nomor ini yang saya pakai setiap hari," kata Fadyla pada detikBali, Rabu (13/7/2022).

Ketua Panitia PPDB SMAN 1 Dompu, Dewi Kurniasih membenarkan bahwa Fadyla pernah mendaftar PPDB secara online dengan sekolah tujuan SMAN 1 Dompu. Menurut Dewi, Fadyla ditolak lantaran berkas yang diunggah dalam aplikasi tidak memenuhi syarat sehingga secara otomatis digugurkan oleh sistim aplikasi.

Perjuangan Fadyla untuk bisa bersekolah di SMAN 1 Dompu tak berhenti sampai di sana. Rupanya dia sempat mencoba mendaftar jalur afirmasi atau pra sejahtera dengan menyertakan keterangan tidak mampu. Mirisnya, ia kembali ditolak karena menggunakan handphone merk iPhone.

"Anak ini juga secara penggunaan materi seperti handphone yang digunakan. Jadi anak ini menggunakan iPhone," ungkap Dewi.

Dewi menyebut, pihak sekolah hanya sebagai penyelenggara dalam PPDB 2022. Selebihnya, lolos tidaknya pelamar ditentukan oleh Dinas Dikbud NTB.

"Yang menentukan lolos atau tidaknya itu adalah sistem aplikasi yang diatur oleh Dinas Dikbud NTB. Jadi kami sebagai penyelenggara saja untuk memverifikasi secara manual dokumennya," tambahannya.



Simak Video "Duh... SDN di Kulon Progo Nggak Dapat Murid Baru di PPDB Tahun Ini"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads