Mahasiswi korban kekerasan seksual yang dilakukan pria 65 tahun di Mataram, NTB, mendapatkan ancaman hingga teror dari pelaku. Tidak hanya orang tua korban yang hampir diperas, korban pun mendapat berbagai ancaman.
Diungkapkan korban G, pelaku sempat melakukan teror kepada korban D karena berhasil kabur dari kediaman pelaku usai diperkosa. Terduga pelaku sempat mengancam korban D bahwa ia akan menghambat urusan akademik korban di kampus.
"Dia teror teman saya si D pokoknya. Dia itu (korban D) diancam bakal wisuda lama. 'Jangan panggil saya bab* kalau D bisa lulus tahun 2023 nanti'," ungkap korban G, sembari menirukan ucapan pelaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain korban D, korban A juga diancam pelaku. Padahal kata korban G, pelaku ini masih ada ikatan keluarga dengan orang tua korban si A.
"Jadi ada chat si pelaku ke korban A, 'saya ini pengen main lagi sama kamu. Ingat ya, barang itu (air minum aneh, red) datang seminggu sekali'. Saya khawatir (barang) itu mengarah ke narkoba kan," tuturnya.
Sebelumnya, mahasiswi yang datang ke rumah pelaku diberikan minuman aneh. Menurut pengakuan G, minuman aneh yang diberikan pelaku ini, seperti welcome drink saat menginjakkan kaki di kediaman pelaku. Para korban pun tidak tahu apa kandungan di dalam air minum berwarna cokelat tersebut.
"Rasanya itu agak hangat di leher. Ada rasa manis, mint, dan baunya itu seperti minyak kayu putih gitu. Jadi semua korban diwajibkan minum itu kalau sudah ke rumahnya," ujarnya.
Perkosa Tiga Mahasiswi
G mengaku sebanyak tujuh mahasiswi menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan pelaku, termasuk dirinya. Selama dua pekan tinggal di rumah pelaku, ungkap G, pelaku telah memperkosa tiga mahasiswi.
"Nah waktu itu saya kaget. Tanpa sepengetahuan saya, korban B ini dibawa ke kamar pelaku. Di sana dia diperkosa oleh pelaku," kata G.
Selain korban B, korban D juga mengaku telah diperkosa pelaku saat korban lainnya kembali ke kampung halaman. Terang G, korban D diperkosa sebanyak tiga kali hingga akhirnya minggat dari kediaman pelaku.
"Jadi korban D ini ketakutan, dia mengaku kelaminnya sampai sakit," katanya.
Satu lagi korban yang diperkosa pelaku adalah korban A. Sedangkan korban G mendapatkan kekerasan seksual secara verbal, dan tiga korban C, E, dan F sampai dibuka celananya.
(irb/irb)