Wisatawan yang hendak berkunjung ke Daerah Tujuan Wisata (DTW) Tanah Lot di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali, perlu bersiap merogoh kocek lebih dalam. Manajemen pengelola DTW Tanah Lot mengumumkan rencana kenaikan tarif tiket masuk dan parkir yang akan berlaku mulai 1 April 2026.
Kepala Divisi Pengembangan dan Promosi DTW Tanah Lot, I Wayan Sanjaya Tampi, saat dikonfirmasi Senin (15/12/2025), menjelaskan terdapat sejumlah pertimbangan yang melatarbelakangi kebijakan tersebut.
Menurut Sanjaya, alasan pertama kenaikan tarif adalah penyesuaian terhadap meningkatnya biaya operasional kawasan. Biaya tersebut mencakup kebersihan, keamanan, listrik, air, hingga perawatan taman di kawasan DTW Tanah Lot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan kedua, kata dia, untuk meningkatkan kualitas fasilitas dan layanan wisata. Peningkatan itu meliputi area toilet, spot foto, jalur pedestrian, serta mendukung kegiatan keagamaan dan budaya maupun aktivitas lain yang menunjang operasional DTW Tanah Lot.
"Dan yang ketiga menjaga keseimbangan antara pendapatan pengelola dan kenyamanan wisatawan. Agar kawasan tetap berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional," beber Sanjaya Tampi.
Rincian Kenaikan Tarif Tiket
Sanjaya kemudian merinci besaran kenaikan tarif tiket masuk yang akan diberlakukan. Untuk wisatawan mancanegara dewasa, tarif masuk naik dari Rp 75 ribu menjadi Rp 100 ribu.
Sementara itu, wisatawan mancanegara anak-anak dikenakan tarif Rp 60 ribu dari sebelumnya Rp 40 ribu. Untuk wisatawan nusantara dewasa, tarif naik dari Rp 30 ribu menjadi Rp 40 ribu, sedangkan wisatawan lokal anak-anak dari Rp 20 ribu menjadi Rp 25 ribu.
Selain tiket masuk, DTW Tanah Lot juga menetapkan tarif baru untuk parkir kendaraan. Tarif parkir roda dua naik Rp 1.000 dari sebelumnya Rp 3 ribu menjadi Rp 4 ribu.
Untuk kendaraan roda empat, tarif parkir naik dari Rp 5 ribu menjadi Rp 10 ribu. Sementara tarif parkir bus naik dari Rp 10 ribu menjadi Rp 20 ribu.
Respons Warganet
Rencana kenaikan tarif tiket dan parkir ini memicu beragam respons dari warganet, khususnya para driver. Sejumlah netizen menilai harga tersebut terlalu mahal, terutama dengan kondisi fasilitas pendukung seperti toilet dan ruang tunggu driver yang dinilai belum representatif.
Menanggapi keluhan soal toilet, Sanjaya mengakui di kawasan DTW Tanah Lot terdapat toilet berbayar dan gratis. Toilet berbayar dikelola oleh penduduk, sedangkan toilet gratis berada di area DTW.
"Yang di kawasan DTW mungkin sekali dua kali dilihat jorok, makanya itu dikeluhkan," tegasnya.
Terkait ruang tunggu bagi driver, Sanjaya menyebut terdapat dua lokasi ruang tunggu, salah satunya berada di area parkiran utama.
"Karena ruang tunggunya berbentuk bale bengong mungkin dikira bukan untuk driver," jelasnya.
Sanjaya menambahkan, pihak pengelola tidak menutup kemungkinan untuk menambah fasilitas sesuai dengan usulan maupun keluhan dari pengunjung.
Ia berharap, dengan adanya kenaikan tarif tersebut, pengelola dapat memperbaiki fasilitas penunjang DTW Tanah Lot agar ke depannya menjadi lebih baik.
Simak Video "Video: Respons Warga Amerika soal Trump Tunda Kenaikan Tarif Selama 90 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)











































