Kakak Tiri Gantung Mayat Bocah 11 Tahun di Bima untuk Hilangkan Jejak

Kakak Tiri Gantung Mayat Bocah 11 Tahun di Bima untuk Hilangkan Jejak

Tim detikBali - detikBali
Rabu, 29 Jun 2022 00:01 WIB
TKP mayat bocah 11 tahun ditemukan tergantung di Desa Teke Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima
TKP mayat bocah 11 tahun ditemukan tergantung di Desa Teke Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima. Foto: Polres Bima
Bima -

Penyebab kematian bocah 11 tahun di Desa Teke, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima terungkap. Ia awalnya ditemukan tewas tergantung dengan leher terlilit tali yang terikat di bawah kolong rumah panggungnya pada Rabu (15/6/22).

Dari pengumpulan alat bukti dan keterangan sejumlah saksi, polisi akhirnya mengungkap bocah yang masih duduk di bangku kelas 4 SD ini bukan bunuh diri, melainkan dibunuh oleh kakak tirinya sendiri yakni HR (22).

"Hasil pemeriksaan kedua terhadap saudara HR, akhirnya saudara HR telah mengakui bahwa korban tidak meninggal dengan cara bunuh diri dengan cara gantung diri. Melainkan korban meninggal karena dibunuh oleh saudara HR," ungkap Kasat Reskrim Polres Bima Polda NTB, AKP Masdidin dalam keterangan tertulis, Selasa (28/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah membunuh adik tirinya, HR menggantung mayat korban di bawah kolong rumah untuk meninggalkan jejak.

Kronologi

ADVERTISEMENT

HR merupakan 1 dari 3 saksi yang sebelumnya diperiksa setelah polisi mencurigai kematian korban tak wajar.

"Saksi yang melihat pertama kali, adalah saudara HR dan dua orang perempuan yang merupakan tetangga korban. Sedangkan saksi yang pertama kali memegang dan memotong tali ada lima orang warga," beber Kasat Reskrim Polres Bima Polda NTB, AKP Masdidin.

Dari hasil pemeriksaan, HR, mengaku sempat menyapa korban pada pukul 06.00 WITA sebelum ditemukan meninggal.

Selanjutnya Pukul 08.00 WITA saksi berikutnya menyatakan bahwa masih melihat korban di depan rumahnya sedang bermain. Diperkuat saksi lainnya, bahwa korban dalam kesehariannya memang sering bercanda dengan teman-temannya.

Saat masih diperiksa sebagai saksi, HR mengaku sekitar pukul 10.30 WITA hendak mencari korban untuk disuruh makan siang. Namun tidak ditemukan. Dan pada akhirnya HR memeriksa kolong rumah dan menemukan korban sudah dalam keadaan tewas gantung diri.

Saat itu HR berteriak histeris dan membuat kaget dua tetangga perempuan mereka yang langsung mendatangi TKP.

"Dua orang tetangganya ikut teriak histeris melihat keadaan korban," ujarnya.

Teriakan dari ketiganya ini, sontak mengundang lima warga lainnya menuju TKP. Usai memotong tali yang melilit leher korban, pihak keluarga dan warga sekitar melarikan korban ke Puskesmas Palibelo. Namun, korban dinyatakan telah meninggal dunia.

Dengan adanya kejadian tersebut unit identifikasi beserta 1 anggota sat Intelkam dan Anggota Polsubsektor Palibelo Polres Bima menuju TKP dan Puskesmas Kecamatan palibelo guna melakukan identifikasi terhadap korban serta melakukan penyelidikan terkait meninggalnya korban.

Usai olah TKP dan koordinasi dengan pihak PKM Palibelo, kepolisian langsung melakukan penyelidikan dengan melakukan pemeriksaan terhadap para saksi, termasuk didalamnya keluarga korban.




(nor/nor)

Hide Ads