Penjual Kopi-Nasi Bungkus di Luar Sirkuit MXGP Lombok Ketiban Rezeki

Penjual Kopi-Nasi Bungkus di Luar Sirkuit MXGP Lombok Ketiban Rezeki

Ahmad Viqi - detikBali
Minggu, 30 Jun 2024 22:30 WIB
Penampakan lapak warga di luar Sirkuit Eks Bandara Selaparang, Kota Mataram, Minggu (30/6/2024). Foto: (Ahmad Viqi/detikBali)
Foto: Penampakan lapak warga di luar Sirkuit Eks Bandara Selaparang, Kota Mataram, Minggu (30/6/2024). (Ahmad Viqi/detikBali)
Mataram -

Pedagang kaki lima (PKL) di luar pagar Sirkuit Eks Bandara Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), ikut ketiban rezeki dari event Motor Cross Grand Prix (MXGP) seri ke-11 di Lombok. Dalam sehari, pedagang kopi, es, dan nasi bungkus ini mendapat keuntungan mencapai jutaan rupiah.

"Dua hari ini saya dapat untung sampai Rp 1,4 juta. Dari jual kopi, es dan nasi bungkus," ujar Yuliani (40) warga Lingkungan Jempong Wareng, Kelurahan Ampenan Utara, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram ini, Minggu (30/6/2024).

Meski begitu, Yulia -sapaan Yuliani- mengaku pada event MXGP tahun 2024 ini pendapatannya menurun drastis. Saat ajang serupa tahun lalu, dia bersama suaminya mendapatkan keuntungan sampai Rp 5 juta dalam dua hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurun ya. Lebih banyak pekerja yang belanja daripada penonton," ujar Yulia.

Pada event hari pertama, Sabtu (29/6/2024, dia mendapatkan keuntungan sebesar Rp 500 ribu. Pada hari kedua dia mendapatkan keuntungan Rp 900 ribu.

ADVERTISEMENT

Ibu tiga anak ini mengaku bahwa event MXGP tahun ini pendapatannya menurun drastis. "Karena jarang penonton mungkin ya. Saya kan buka mulai jam 10.00 Wita sampai jam 23.00 malam," kata Yulia.

Warga yang berjualan di luar pagar sirkuit bagian selatan ini mengatakan event MXGP tetap menjadi berkah bagi keluarganya. Pasalnya, dalam tiga hari saja dia bersama suaminya mampu meraup cuan jutaan rupiah.

Bahkan, sebelum event berlangsung Yulia sudah membuka lapak. Dia menyediakan tempat salat hingga kamar kecil bagi para pekerja Sirkuit MXGP.

"Kalau pekerja ini ramai yang beli sebelum event kemarin. Itu bisa dapat satu juta lebih sehari. Beda pas hari event. Mungkin karena banyak UMKM juga di dalam," cerita Yulia.

Salah satu penonton MXGP asal Lombok Timur, Robi Firmansyah (26), mengaku lebih tertarik membeli minuman dan makanan di lapak warga ketimbang UMKM yang ada di dalam area Sirkuit Eks Bandara Selaparang, Kota Mataram.

"Di samping harga juga di sini ada tempat duduk teduh bisa sekalian salat dan istirahat waktu jeda balapan," ujar Robi.

Menurut Robi, harga kopi yang dijual Yulia, tidak menguras kantong. Kopi dan es dibanderol mulai Rp 4 ribu saja. Sedangkan nasi seharga Rp 10.000. "Beda kalau belanja di UMKM. Karena pajak mungkin mahal," tukasnya.




(hsa/hsa)

Hide Ads