.webp)
Bisnis kuliner buka 24 jam kebanyakan berasal dari franchise luar negeri. Namun, warung tenda bernama Ayam Kari & Rempah Mang Jaja berani tampil beda dengan menawarkan kuliner yang bisa dibeli kapanpun karena buka 24 jam setiap hari.
Staf Operasional Ayam Kari & Rempah Mang Jaja, Riyanto, menjelaskan buka 24 jam karena lokasi berjualan di Jalan Teuku Umar, Denpasar, merupakan jalan ramai kendaraan yang berlalu lalang. Dari sanalah mereka melihat peluang tersebut. Selain itu juga menjadi pilihan kuliner apabila lapar tengah malam.
"Kebetulan Jalan Teuku Umar ini memang banyak dilalui oleh warga Bali, terutama dari warga Denpasar Barat dan sekitarnya. Jadi Jalan Teuku Umar ini jalan hidup, dari pagi sampai malam itu cukup ada aktivitas," ungkap Riyanto saat ditemui detikBali beberapa lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riyanto mengatakan dalam sehari mereka bisa menjual mulai 400 sampai 500 potong ayam. Meskipun buka 24 jam, dia mengaku di sana selalu ramai di jam makan sore sampai pagi.
Untuk kualitas produk, dia memaparkan bahan bakunya tidak disimpan terlalu lama. Karena setelah dimasak, besoknya sudah habis terjual dan begitu seterusnya.
"Karena kami fresh moving jatuhnya setiap hari produksi atau masak, jadi kami tidak lama menyimpan bahan baku," ujar Riyanto.
Menu khas ayam kari dan rempah Mang Jaja telah menarik banyak pembeli dari berbagai daerah. Seperti Kuta, Legian, Gianyar, sampai luar negeri, seperti Pakistan dan Turki.
Riyan menyebut menu yang menjadi favorit di sini adalah ayam kari, karena bumbunya meresap sampai daging dan juga rasa kuahnya khas. Menu yang paling banyak dipesan yaitu 60 persen ayam kari dan 40 persen ayam rempah.
 Ayam Kari & Rempah Mang Jaja, Jalan Teuku Umar, Denpasar, Selasa (20/2/2024). (Siti Mu'amalah) |
"Kalau ayam kari ini kan berkuah ya, jadi kalau dimakan malem-malem itu hangat. Karakter ayam kari ini rasanya ke gurih, pedasnya dapet, terus kaya rempah dari jahe, lengkuas, kunyit itu terasa semua," terang Riyan.
Selain ayam, pembeli juga bisa memilih daging bebek. Penyajiannya sama, yakni bebek kari atau bebek rempah. Menu bebek dibanderol Rp 30 ribu. Sedangkan ayam rempah dibanderol Rp 20 ribu dan ayam kari Rp 23 ribu.
Riyan menjelaskan tekstur ayam sangat empuk karena diungkep sampai dua jam. Selain itu, untuk ayam kari bisa menghabiskan 80 liter kuah kari dalam sehari.
"Kami lebih menonjolkan kualitas ayamnya dan bumbu-bumbu yang kaya rempah," kata Riyan.
(nor/nor)
