.webp)
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan menjadikan kawasan wisata Ubud, Gianyar, Bali, sebagai destinasi gastronomi (seni kuliner) United Nations World Tourism Organization (UNWTO) pada 2023.
Untuk menyatukan visi dengan pemerintahan di Gianyar dan mempertegas Ubud sebagai destinasi gastronomi, digelar pertemuan khusus di Museum Puri Lukisan Ubud, Kamis (22/6/2023).
"Kegiatan ini untuk merancang Ubud sebagai destinasi gastronomi yang digarap sejak 2018. Prosesnya telah melalui berbagai tahap, tahun 2023 ini merupakan tahap yang ketiga," papar Indonesia Gastronomi Network Ismayanti Istanto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ismayanti mengatakan makanan di Ubud tidak sekedar sebatas kuliner semata, akan tetapi juga sebagai tradisi yang diturunkan selama ratusan tahun silam.
Kepala Dinas Pariwisata Gianyar I Wayan Gede Sedana Putra mengatakan Gianyar sudah menggarap gastronomi sejak 2018, tapi konsepnya berbeda dengan Kementerian.
"Saat itu sudah ada kebijakan yakni adalah perlindungan lahan sawah berkelanjutan. Itu salah satu produk untuk kegiatan gastronomi kami. Lalu kami ingin mewujudkan kuliner tradisional Gianyar yang sehat," imbuhnya.
Untuk mewujudkan hal ini, dalam jangka pendek akan dilakukan rapat teknis dalam rangka persiapan kunjungan asesor UNWTO. Termasuk untuk memetakan kebutuhan identifikasi low hanging fruit yang dapat dikolaborasikan dengan pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat.
"Kami akan terus koordinasi dengan pemerintah pusat agar 2023 ini Ubud sebagai destinasi gastronomi United Nations World Tourism Organization (UNWTO) terwujud," tandasnya.
(nor/nor)
