Sudang lepet merupakan salah satu kuliner yang cukup populer di Buleleng. Kuliner ini hanya bisa ditemui di Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali. Memang selain jukut buangit, Desa Sangsit juga mempunyai sudang lepet sebagai menu khas yang sangat diminati oleh masyarakat.
Sudang lepet, merupakan kuliner tradisional yang berbahan dasar ikan blambang (ikan terbang). Ikan blambang atau ikan terbang yang digunakan berasal dari perairan madura yang dibawa ke Bali, kemudian diolah menjadi kuliner yang nikmat dan menggugah selera. Cita rasanya yang asin dan gurih ditambah tekstur yang renyah membuat kuliner ini cocok sekali bila disantap langsung dengan nasi panas.
Menurut salah satu penjual, sudang lepet di Desa Sangsit, Luh Cahyani, mengatakan bahwa sudang lepet akan lebih nikmat jika ditambahkan bumbu tambahan seperti perasan jeruk nipis dan minyak Bali tandusan. Apalagi jika ditambah dengan sambal matah, maka akan memperkaya rasa dari kuliner yang satu ini. Selain itu biasanya kuliner ini juga disandingkan dengan kuliner lain yakni jukut undis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau pakai jukut undis iya lebih mantap, di sini kan memang terkenalnya sudang lepet sama jukut undis. Sudang lepet biasanya digoreng dulu, baru dikasi jeruk nipis, sama lengis Bali tandusan (minyak tradisional Bali). Ditambahin sambal juga enak, sambal matah biasanya," kata Cahyani, saat ditemui di warungnya yang bernama Sari Mina Ayu, di Jalan Raya Sangsit Beji, Jumat (10/6/2022).
"Kalau di Sangsit itu memang terkenal sudang lepet dan jukut undis, itu biasanya dipakai lauk, sama kalau ada kegiatan juga di sini seperti kawinan dan lain sebagainya, selalu pakai sudang lepet sama jukutnya itu pakai jukut undis, untuk menunya," katanya.
Luh Cahyani menuturkan bahwa pengolahan sudang lepet cukup sederhana. Dimana bahan mentah akan dibersihkan terlebih dahulu, dengan cara dicuci dan direndam, lalu disikat di bagian perut serta dibuang kotorannya.
Setelah bahan mentah sudang lepet itu telah selesai dibersihkan dilanjutkan dengan penjemuran. Sesudah kering, selanjutnya ikan blamban akan dipanggang di atas bara api, lalu ditumbuk hingga menjadi tipis.
Kemudian untuk bisa menikmati kuliner sudang lepet ini, harganya mulai dari Rp 7.000 per bungkusnya sampai dengan Rp 150.000 per mika. "Tahan lamanya ini tiga bulan nggak apa-apa, sehari dapat, kalau empat orang bisa mengerjakan 400 ekor. Bagian cuci ada, bagian manggang juga ada" jelasnya.
(kws/kws)